ABSES PARU
No.
ICD-10 : J 85
I
|
Batasan
|
Yaitu
lesi nekrotik parenkim paru yang mengandung pus yang biasanya membentuk
gambaran “air-fluid level” pada rontgentoraks
|
II
|
Patofisiologi
|
Sering
berhubungan dengan:
·
Keadaan
gigi yang jelek atau penyakit peiodontal
·
Alkoholisme
kronik
·
Penggunaan
obat-obat intravena
·
Kanker
kepala dan leher
·
Pneumonia
aspirasi
Biasanya
bersifat polimikrobial
|
III
|
Gejala
Klinis
|
·
Demam
tinggi, menggigil
·
Bauk-batuk.
Mula-mula jumlah dahak sedikit, bila rongga abses berhubungan dengan bronkus
yang agak besar maka isi abses dibatukkan keluar dalam jumlah banyak, berupa
pus
·
Kadang-kadang
disertai hemaptoe
·
Sering
dahak berbau busuk atau bercampur darah
·
Berat
badan menurun
·
Nyeri
dada
|
IV
|
Pemeriksaan
dan Diagnosis
|
Pemeriksaan
penunjang
4.1.
Umum
·
Foto toraks PA dan Lateral (sesuai letak lesi)
Rongga berisi udara dan cairan dalam jaringan paru dengan “air fluid
level”
·
Laboratorium
darah : leukosit, LED meningkat
·
Sediaan
hapus sputum dengan pulasan gram, biakan dan uji sensitiviti terhadap kuman
mikroorganisme
4.2.
Khusus
·
Bronkoskopi
·
Tomografi,
bila ada sarana
·
CT
scan toraks
|
V
|
Diagnosis
Banding
|
·
Empiema
·
Bula
terinfeksi
·
Kanker
paru
|
VI
|
Penyulit
/ Komplikasi
6.1.
Karena penyakit
6.2.
Karena tindakan
|
·
Batuk
darah masif
·
Sepsis
·
Infeksi
jamur
·
Pembentukan
fungus ball
Tergantung tindakan
|
VII
|
Penatalaksanaan
7.1 Non-Farmasi
7.2 Terapi medikamentosa
7.3 Terapi khusus
|
·
Istirahat
·
Fisioterapi
bila sputum banyak
1.
Antibiotika
Awal terapi
o
Ampisilin
4 x 500 mg IV
Khloramfenikol
4 x 500 mg IV
Sampai rongga abses menutup (± 2 minggu)
o
Co-amoksiklav
3 x 500 mg IV
3 – 5
hari, dilanjutkan 3 x 500 mg oral
o
Ciprofloksasin injeksi 2 x 200 mg IV 3-5 hari,
dilanjutkan oral 2 x 500 mg
o
Ceftriakson
2 x 1 gr IV
o
Levofloksasin
1 x 500 mg IV 3 hari dilanjutkan oral
o
Metronidazol
3 x 500 mg IV dilanjutkan oral, bila dahak berbau busuk (infeksi kuman
anaerob)
Setelah keluar hasil kultur
dan sensitiviti kuman banal, antibiotika diberikan sesuai kultur
1.
Mukolitik
/ Ekspektoran :
o
Ambroksol
3 x1 tablet, p.o atau sirup 3 x cth1
o
Bromheksin
3 x 1 tablet , p.o atau sirup 3 x cth 1 atau injeksi 3 x 1 ampul
o
N-asetilsistein 3 x 1 kapsul, p.o atau 3 x 1 sache
1. Antipiretik, kalau perlu
1. Terapi penyebab
Misalnya,
abses hepar : Kloroquin
2. Terapi penyulit
Misalnya,
empiema : pasang WSD
3.
Bila
ada “fungus ball” diserta batuk darah biasanya perlu pembedahan (reseksi paru)
|
VIII
|
Catatan
Tambahan
|
|
IX
|
Daftar
Pustaka
|
1.
Perhimpunan
Dokter Paru Indonesia
Cabang Jakarta. Standard Pelayanan Medik Paru. Jakarta: PDPI Cabang
Jakarta: 1998
2. Goetz MB,
Rhew DC,
Torres A, Pyogenic Bacterial Pneumonia, Lung Abses, and Empyema. In : Murray
and Nadel’s Textbook of Respiratory Medicine. Fourth Edition. Volume one. Philadelphia: Elsevier;
2005. p.920-978
|
No comments:
Post a Comment