BRONKIEKTASIS
No.
ICD-10 : J 47
I
|
Batasan
|
Adalah
penyakit paru yang ditandai oleh dilatasi yang disertai destruksi dinding
bronkus yang kronis danmenetap. Keadaan dapat terjadi akibat kelainan
kongenital, infeksi menahun dan berulang, faktor mekanik, maupun gangguan
saraf perifer otot-otot bronkus
|
II
|
Patofisiologi
|
|
III
|
Gejala
Klinis
|
·
Bisa
tidak ditemukan, atau
·
Batuk produktif, kadang-kadang sputum sangat banyak
·
Batuk
pada perubahan posisi
·
Batuk
darah berulang
·
Pada keadaan berat dapat ditemukan sesak nafas kronik
dan hilang timbul
|
IV
|
Pemeriksaan
dan Diagnosis
|
Pemeriksaan
fisik
·
Auskultasi paru : ronki basah terutama di basal paru
·
Clubbing
finger
·
Sputum
24 jam : sputum 3 lapis
Pemeriksaan
penunjang
4.1.
Umum
·
Foto toraks PA dan lateral (sesuai letak lesi)
·
Laboraturium darah rutin : hitung leukosit meningkat
·
Kultur
dan sensitiviti kuman banal sputum
4.2.
Khusus
·
Bronkografi,
bila ada sarana
·
CT
scan toraks
·
Kultur
dan resistensi kuman banal dari aspirasi torakal, bronkoskopi (atas indikasi)
|
V
|
Diagnosis
Banding
|
·
Fibrosis
kistik
·
TB
paru
·
Bronkitis
kronik
|
VI
|
Penyulit
6.1.
Karena penyakit
|
·
Sepsis
·
Hemaptoe
masif
·
Gagal
nafas)
|
VII
|
Penatalaksanaan
7.1 Non-Farmasi
7.2 Terapi medikamentosa
7.3 Terapi khusus
|
·
Oksigen
·
Fisioterapi,
bila memungkinkan
·
“Postural
drainage” bila dahak banyak
·
“Breathing
excercises”
·
“Coughing
excercises”
1.
Antibiotika
·
Awal
terapi bersifat empirik
o
Oral
:
Ko-amoksiklav,
3 x 625 mg
Ciprofloksasin,
2 x 500 mg
Levofloksasin,
1 x 500 mg
Azitromisin,
1 x 500 mg hari I, dilanjutkan
1 x 250 mg hari berikutnya
Eritromisin,
4 x 500 mg
Metronidazol,
3 x 500 mg
o
Injeksi
:
Ko-amoksiklav,
3 x 625 mg IV
Ciprofloksasin,
2 x 200 – 400 mg IV
Levofloksasin,
1 x 500 mg IV
Ceftriakson,
2 x 1 gr IV
Amoksisilin,
3 x 500 mg IV
Metronidazol,
3 x 500 mg IV
·
Setelah
keluar hasil kultur, antibiotika diberikan sesuai kultur
2.
Mukolitik
/ Ekspektoran :
o
Ambroksol
3 x1 tablet, p.o atau sirup 3 x cth1
o
Bromheksin
3 x 1 tablet , p.o atau sirup 3 x cth 1 atau injeksi 3 x 1 ampul
o
N-asetilsistein 3 x 1 kapsul, p.o atau 3 x 1 sache
·
Bronkodilator
bila ada obstruksi
o
Drip
aminofilin 0,5 – 0,6 mg/KgBB/jam
o
Salbutamol
nebules 200 mcg, 4 – 6 x sehari
o
Terbutalin
respul 5 mg/2ml, 3-4 kali sehari
·
Anti
perdarahan bila ada hemaptoe
o
Asam
tranheksamin, 3 x 500 mg IV/oral
o
Vitamin K, 3 x 1 ampul IV, atau 3 x 1 tablet oral
o
Vitamin C, 3 x 1 ampul IV, atau 3 x 1 tablet oral
o
Ethamsilat
(dicynone), 3 x 1 ampul IV, atau 3 x 1 tablet oral
o
Adrenokrom
(Adonna) drip 1 ampul dalam Dextrose 5% 8 jam perkolf
·
Pembedahan
: lobektomi atau pneumektomi bila kelainan unilateral disertai keluhan
infeksi berulang atau batuk darah masif
|
VIII
|
Catatan
Tambahan
|
|
IX
|
Daftar
Pustaka
|
1.
Perhimpunan
Dokter Paru Indonesia
Cabang Jakarta. Standard Pelayanan Medik Paru. Jakarta: PDPI Cabang
Jakarta: 1998
2. Barker AF. Bronchiectasis. In
: Albert RK, Spiro SG, Jett JR ed. Clinical respiratory medicine. 2and ed. Pennsylvania: Mosby,
inc; 2004. p.351 - 357
|
No comments:
Post a Comment