Artekin
Komposisi : Dihidroartemisinin,
Piperakuin
Indikasi : Angina dan hipertensi. Pada ibu hamil dibutuhkan
sebagai agen tokolitik (menghentikan kontraksi uterus / relaksasi otot-otot
uterus untuk menunda persalinan prematur sampai dipertahankan jadi cukup bulan)
Dosis :
Dehidroartemisinin:
2-4 mg/kgBB. Piperakuin: 16-32 mg/kgBB/dosis tunggal
Obat
kombinasi ini diberikan selama 3 hari.
Golonga Artemisinin
Berasal dari tanaman Artemisia annua. L yang disebut dalam bahasa Cina sebagai Qinghaosu . Obat ini
termasuk kelompok seskuiterpen lakton mempunyai beberapa formula seperti : artemisinin, artemeter, arte-eter,
artesunat, asam artelinik dan dihidroartemisinin. Obat ini bekerja sangat cepat
dengan paruh waktu kira-kira 2 jam, larut dalam air, bekerja sebagai obat
sizontocidal darah. Hasil beberapa penelitian bahwa pemakaian obat tunggal
menimbulkan terjadinya rekrudensi, maka di rekomendasikan untuk dipakai dengan
kombinasi obat anti-malaria lain,. Dengan demikian juga akan memperpendek
pemakaian obat. Obat ini cepat diubah dalam bentuk aktifnya dan penyediaan ada
yang oral, parenteral/ injeksi dan suppositoria.
Penggunaan golongan artemisinin secara monoterapi akan
mengakibatkan terjadinya rekrudensi. Karenanya WHO memberikan petunjuk
penggunaan artemisinin dengan mengkombinasikan dengan obat anti malaria yang
lain. Hal ini disebut Artemisinin base Combination Therapy ( ACT).
Kombinasi obat ini dapat berupa kombinasi dosis tetap ( fixed dose )
atau kombinasi tidak tetap (non-fixed dose ). Kombinasi dosis tetap
lebih memudahkan pemberian pengobatan. Contoh ialah ” Co-artem” yaitu kombinasi
artemeter (20mg)+ lumefantrine (120mg). Dosis Coartem 4 tablet 2 x 1 sehari
selama 3 hari. Kombinasi tetap yang lain ialah dihidroartemisinin (40mg)
+ piperakuin (320mg) yaitu ” Artekin ”. Dosis artekin untuk dewasa :
dosis awal 2tablet, 8 jam kemudian 2 tablet, 24 jam dan 32 jam , masing-masing
2 tablet.
No comments:
Post a Comment