EMPIEMA
No.
ICD-10 : J 86
I
|
Batasan
|
Yaitu
adanya cairan purulen / pus di dalam rongga pleura akibat infeksi paru atau
pleura
Menurut Vianna, definisi empiema adalah bila pada
cairan pleura ditemukan kultur kuman positif atau jumlah leukosit >
15.000/mm3 dan kadar protein > 3,0 g/dl
|
II
|
Patofisiologi
|
|
III
|
Gejala
Klinis
|
·
Didapat cairan purulen / seropurulen pada punksi pleura
·
Gejala
yang sering didapat adalah :
demam, sesak nafas, batuk-batuk.
|
IV
|
Pemeriksaan
dan Diagnosis
|
Pemeriksaan fisik, pada
sisi yang sakit
·
Dada sisi yang sakit lebih cembung dan pergerakan
tertinggal pada pernafasan
·
Fremitus
melemah
·
Perkusi
pekak
·
Suara
nafas menghilang
Pemeriksaan
penunjang
4.1.
Umum
·
Foto toraks PA dan Lateral (sesuai letak lesi)
·
Laboratorium
o
Darah
rutin : leukosit PMN meningkat
o
Analisis
cairan pleura
·
Pemeriksaan
bakteriologi
o
Sediaan apus cairan pleura dengan pulasan gram dan
bakteriologi BTA
o
Biakan kuman dan uji sensitiviti untuk kuman non TB dan
uji resistensi untuk kuman TB
o
Bila diduga kuman anaerob sebagai penyebab gunakan
medium transport BHI (Brain Heart Infusion) bila ada sarana.
·
Pemeriksaan
parasitologi amuba
4.2.
Khusus
·
Punksi
pleura
·
Torakoskopi atas indikasi (bla ada sarana)
|
V
|
Diagnosis
Banding
|
·
Pleuritis
eksudativa TB
·
Pleuropneumonia
·
Abses
paru
|
VI
|
Penyulit
/ Komplikasi
6.1.
Karena penyakit
6.2.
Karena tindakan
|
·
Septikemia
·
Fistula
·
Perdarahan
·
Piopneumotoraks
|
VII
|
Penatalaksanaan
7.1 Non-Farmakologi
7.2 Farmakologi
7.3 Terapi khusus
|
·
Istirahat
1. Antibiotika
·
Awal
terapi bersifat empirik
o
Oral
:
Ko-amoksiklav,
3 x 625 mg
Ciprofloksasin,
2 x 500 mg
Levofloksasin,
1 x 500 mg
Azitromisin,
1 x 500 mg hari I, dilanjutkan
1 x 250 mg hari berikutnya
Eritromisin,
4 x 500 mg
Metronidazol,
3 x 500 mg
o
Injeksi
:
Ko-amoksiklav,
3 x 625 mg IV
Ciprofloksasin,
2 x 200 – 400 mg IV
Levofloksasin,
1 x 500 mg IV
Ceftriakson,
2 x 1 gr IV
Amoksisilin,
3 x 500 mg IV
Metronidazol,
3 x 500 mg IV
·
Setelah
keluar hasil kultur, antibiotika diberikan sesuai kultur
1. WSD, dengan Nellaton Catheter
no 20 atau Thorax tube no 28.
2. Analetik kalau perlu :
asam mefenamat 3 x 500 mg/hari, oral
tramadol 2 x 1 tablet/hari,
oral atau suppositoria
ketotifen suppositoria
3. Bedah bila konservatif gagal
|
VIII
|
Catatan
Tambahan
|
|
IX
|
Daftar
Pustaka
|
1.
Perhimpunan
Dokter Paru Indonesia
Cabang Jakarta. Standard Pelayanan Medik Paru. Jakarta: PDPI Cabang
Jakarta: 1998
2. Light RW. Parapneumonic
effusion and empyema. In: Pleural dissease. Third ed. Baltimore: Williams & Wilkins: 1995.
p.129-153
|
No comments:
Post a Comment