IKTERUS KOLESTASIS
1.1.Defenisi Penyakit
Kolestasis
adalah berkurangnya atau terhentinya aliran empedu yang dapat disebabkan oleh gangguan aliran empedu bisa
terjadi di sepanjang jalur antara sel-sel hati dan usus dua belas jari (duodenum,
bagian paling atas dari usus halus). Meskipun empedu tidak mengalir tetapi hati
terus mengeluarkan bilirubin yang akan masuk ke dalam aliran darah. Bilirubin
kemudian di endapkan di kulit dan dibuang ke air kemih dan menyebabkan
jaundice (sakit kuning).
1.2.Etiologi Penyakit
Gangguan aliran empedu bisa terjadi di
sepanjang jalur antara sel-sel hati dan usus dua belas jari (duodenum, bagian
paling atas dari usus halus). Meskipun empedu tidak mengalir tetapi hati terus
mengeluarkan bilirubin yang akan masuk ke dalam aliran darah. Bilirubin
kemudian di endapkan di kulit dan dibuang ke air kemih dan menyebabkan jaundice
(sakit kuning).
Untuk tujuan diagnosis dan pengobatan,
penyebab kolestasis dibagi menjadi kelompok :
1. Berasal dari hati
-
Hepatitis
-
Penyakit
hati alkoholik
-
Sirosis
bilier primer
-
Akibat
obat-obatan
- Akibat perubahan hormon selama kehamilan
(kolestasis pada kehamilan)
2. Berasal dari luar hati
-
Batu di saluran empedu
-
Penyempitan saluran empedu
- Kanker saluran empedu
-
Kanker pankreas
-
Peradangan pankreas
1.1.Manifestasi Klinik Penyakit
Tanpa memandang etiologinya, gejala dan
tanda klinis utama kolestasis neonatal adalah ikterus, tinja akolok dan urin
yang berwarna gelap, namun tidak ada satupun gejala atau tanda klinis yang
patognomonik untuk atresia bilier. Keadaan umum bayi biasanya baik. Ikterus
bisa terlihat sejak lahir atau tampak jelas pada minggu ke 3 s/d 5. Kolestasis
ekstrahepatik hampir selalu menyebabkan tinja yang akolik. Berkurangnya empedu
dalam usus juga menyebabkan berkurangnya penyerapan kalsium dan vitamin D akan
menyebabkan pengeroposan tulang, yang menyebabkan rasa nyeri di tulang dan
patah tulang. Juga terjadi gangguan penyerapan dari bahanbahan yang diperlukan
untuk pembekuan darah. Terdapatnya empedu dalam sirkulasi darah bisa
menyebabkan gatal-gatal (disertai penggarukan dan kerusakan kulit). Jaundice
yang menetap lama sebagai akibat dari kolestasis, menyebabkan kulit berwarna
gelap dan di dalam kulit terdapat endapan kuning karena lemak. Gejala lainnya
tergantung dari penyebab kolestasis, bisa berupa nyeri perut, hilangnya nafsu
makan, muntah atau demam.
No comments:
Post a Comment