Monday, June 8, 2015

IKTERUS KOLESTASIS



IKTERUS KOLESTASIS

1.1.Defenisi Penyakit
Kolestasis adalah berkurangnya atau terhentinya aliran empedu yang  dapat disebabkan oleh gangguan aliran empedu bisa  terjadi di sepanjang jalur antara sel-sel hati dan usus dua belas jari (duodenum, bagian paling atas dari usus halus). Meskipun empedu tidak mengalir tetapi hati terus mengeluarkan bilirubin yang akan masuk ke dalam aliran darah. Bilirubin kemudian di endapkan di kulit dan dibuang ke air kemih dan  menyebabkan jaundice (sakit kuning).

1.2.Etiologi Penyakit
Gangguan aliran empedu bisa terjadi di sepanjang jalur antara sel-sel hati dan usus dua belas jari (duodenum, bagian paling atas dari usus halus). Meskipun empedu tidak mengalir tetapi hati terus mengeluarkan bilirubin yang akan masuk ke dalam aliran darah. Bilirubin kemudian di endapkan di kulit dan dibuang ke air kemih dan menyebabkan jaundice (sakit kuning).
Untuk tujuan diagnosis dan pengobatan, penyebab kolestasis dibagi menjadi kelompok :
1. Berasal dari hati
-  Hepatitis
-  Penyakit hati alkoholik
-  Sirosis bilier primer
-  Akibat obat-obatan
- Akibat perubahan hormon selama kehamilan (kolestasis pada kehamilan)
 2. Berasal dari luar hati
- Batu di saluran empedu
- Penyempitan saluran empedu
-  Kanker saluran empedu
- Kanker pankreas
- Peradangan pankreas

1.1.Manifestasi Klinik Penyakit
Tanpa memandang etiologinya, gejala dan tanda klinis utama kolestasis neonatal adalah ikterus, tinja akolok dan urin yang berwarna gelap, namun tidak ada satupun gejala atau tanda klinis yang patognomonik untuk atresia bilier. Keadaan umum bayi biasanya baik. Ikterus bisa terlihat sejak lahir atau tampak jelas pada minggu ke 3 s/d 5. Kolestasis ekstrahepatik hampir selalu menyebabkan tinja yang akolik. Berkurangnya empedu dalam usus juga menyebabkan berkurangnya penyerapan kalsium dan vitamin D akan menyebabkan pengeroposan tulang, yang menyebabkan rasa nyeri di tulang dan patah tulang. Juga terjadi gangguan penyerapan dari bahanbahan yang diperlukan untuk pembekuan darah. Terdapatnya empedu dalam sirkulasi darah bisa menyebabkan gatal-gatal (disertai penggarukan dan kerusakan kulit). Jaundice yang menetap lama sebagai akibat dari kolestasis, menyebabkan kulit berwarna gelap dan di dalam kulit terdapat endapan kuning karena lemak. Gejala lainnya tergantung dari penyebab kolestasis, bisa berupa nyeri perut, hilangnya nafsu makan, muntah atau demam.

No comments:

Post a Comment