Pansitopenia
Sitopenia
adalah pengurangan jumlah setiap jenis sel darah periferal. Pengurangan semua 3
jenis komponen selular dalam darah periferal disebut pansitopenia dan ini
melibatkan anemia, neutropenia dan trombositopenia. Pada awalnya, gangguan
ringan dalam sumsum fungsi inapparent dan pansitopenia dapat menjadi jelas
hanya selama masa stress (misalnya, pendarahan atau infeksi). Banyak tingkatan
sitopenia mempengaruhi jumlah darah periferal bahkan dalam kesetimbangan.
Pansitopenia
biasanya diikuti oleh :
·
Jumlah neutrofil < 500/mm3
·
Jumlah platelet < 20.000/mm3
·
Jumlah Retikulosit < 1%
Etiologi
Anemia
aplastik merupakan salah satu penyebab yang paling banyak dari pansitopenia.
Kegagalan sumsum tulang juga menjadi penyebab pansitopenia.
Penyebab
yang berbeda dari pansitopenia karena kegagalan sumsum tulang dibagi menjadi 2,
yaitu :
Penyebab
Primer :
·
Idiopatik
·
Kongenital/Familial
Penyebab
Sekunder :
·
Obat-obatan (Kloramfenikol, NSAID)
·
Infeksi Virus (Virus Hepatitis B dan C,
Cytomegalovirus, Virus Eipstein-Barr, HIV)
·
Infeksi Mikroba
·
Penyakit Autoimun
·
Zat-zat kimia (Benzen, Arsen).
·
Sitotoksik
·
Malignant infiltration
Gejala-Gejala Klinis
Tanda-tanda
klinis dari pansitopenia yang parah adalah anemia, pendarahan dan infeksi.
Sel-sel darah merah bertahan lebih lama dibandingkan trombosit atau neutrofil.
Dengan demikian, anemia perlahan-lahan akan berkembang (kecuali ada pendarahan
yang signifikan) dengan gejala-gejala khas, yaitu : lemah, lelah, lesu,
pembengkakan pada wajah, edema.
Penatalaksanaan
A. Terapi Suportif
Ini
adalah aspek yang paling penting dalam penatalaksanaan pansitopenia. Anemia
diperbaiki dengan transfuse sel darah merah untuk menaikkan Haemoglobin menjadi
di atas 8-9 g/dl. Telah diamati bahwa pendarahan retinal mungkin terjadi pada
tingkat ini. Darah harus diatur secara hati-hati untuk menghindari peredaran
darah yang berlebihan. Suntikan intramuscular dan menyikat gigi harus dihindari
oleh pasien pansitopenia. Pendarahan aktif harus segera dikendalikan dengan
bantuan infuse trombosit. Telah dibuktikan bahwa masing-masing unit trombosit
dapat meningkatkan jumlah trombosit 10.000/mm3 pada 1 jam setelah
diinfuskan.
B. Pencegahan Infeksi
Mencegah
terjadinya infeksi merupakan langkah-langkh yang paling efektif dalam penatalaksanaan
pansitopenia dengan merawat kebersihan kulit, kebersihan gigi dan kebersihan
rectal benar-benar penting.
Selama
beberapa tahun, beberapa rumah sakit menggunakan antibiotic sebagai
profilaksis, seperti ciprofloksasin atau norfloksasin untuk mengurangi
timbulnya infeksi gram negative secara tiba-tiba. Kedua obat ini sangat efektif
tetapi dapat menimbulkan resiko terjadinya resistensi antibiotic (Kar, 2002).
Daftar Pustaka
Kar, M, Ghosh, A, 2002,
Pancytopenia, Journal Indian Academy of Clinical Medicine, Kolkata, Volume 3, p
: 29-34
No comments:
Post a Comment