PENATALAKSANAAN SARKOMA JARINGAN LUNAK PADA ANAK
I. PENDAHULUAN
Sarkoma jaringan lunak pada anak (SJLA) termasuk
kasus yang jarang, yaitu sekitar 7,4% dari seluruh keganasan pada anak. Jenis
SJLA yang sering dijumpai adalah Rhabdomyosarkoma yaitu +40% dari kasus
SJLA.
Faktor prognostik tergantung dari beberapa hal,
yaitu: stadium, ukuran, letak anatomis, umur dan tipe histopatologis.
II. RHABDOMYOSARKOMA
A. Epidemiologi dan Etiologi
Rhabdomyosarkoma merupakan jenis SJLA yang tersering
ditemukan, yaitu +60% pada SJLA dibawah 5 tahun dan +23% pada
anak 15-20th, dan ditemukan sedikit lebih tinggi pada anak laki-laki.
Faktor etiologi adalah multifaktor dan peran faktor
familial telah diteliti peranannya karena rhabdomyosarkoma pada anak sering
dihungkan dengan Li-Fraumeni syndrome, Beckwith-Weidsmann syndrome dan
Neurofibromatosis-1 (NF-1).
Lokasi tersering adalah orbita dan
intraabdominal-genitourinari. Disamping itu dapat pula terjadi intratorakal dan
ekstremitas bawah.
B. Tipe Histopatologi
Rhabdomyosarkoma
pada anak dibedakan atas :
-
embryonal
rhabdomyosarcoma
-
alveolar
rhabdomyosarkoma
-
spindle
cell rhabdomyosarcoma
-
botryoid
rhabdomyosarcoma
-
undifferentiated
rhabdomyosarcoma
-
rhabdomyosarcoma
with rhabdoid features
C. Stadium Klinik
Berdasarkan
stadium preterapi TNM
D. Prosedur Diagnostik
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik sesuai
dengan lokasi tersering rhabdomyosarkoma anak, termasuk pemeriksaan pada kgb
regional dan metastasis jauh. Lokasi tumor di retrobulbair dapat berupa
proptosis atau benjolan. Dan di lokasi lain berupa benjolan dengan kulit di
atasnya normal, dapat tanpa keluhan atau disertai nyeri. Pemeriksaan penunjang
meliputi foto polos atau CT-scan di tumor primer dan di tempat metastasis jauh.
Kalau
perlu dilakukan pula biopsi aspirasi pada bone marrow. Diagnosis pasti adalah
dari biopsi insisi/eksisi.
E.
Prosedur Terapi
Tergantung dari lokasi tumor primer dan berhubungan
dengan tipe histopatologi dan dianjurkan untuk melakukan terapi dengan
multimodalitas dan multidisiplin, tidak dianjurkan untuk melakukan mutilasi
yang agresif.
- Lokasi di orbita dan parameningeal termasuk telinga tengah dan nasofaring. Dilakukan radioterapi sampai 5000 cGy atau khemoterapi dengan kombinasi Vincristine, Dactinomycin dan Doxorubicin.
- Lokasi di non orbita dan non parameningeal meliputi regio parotis, laring, palatum, tonsil, glosis/lidah, buccal/pipi, nasal/hidung, kepala dan leher. Bila memungkinkan harus dilakukan eksisi dilanjutkan dengan radioterapi adjuvant sampai 4500-5000cGy atau diberikan khemoterapi Vincristin, Dactinomycin dan Cyclophosphamide (VAC).
- Lokasi di dinding thoraks, intrathoraks, dinding abdomen, paraspinal dan retroperitoneal. Terapi utama adalah eksisi radikal, kalau perlu diberikan adjuvant radioterapi bila tipenya embryonal.
- Lokasi di ekstremitas. Dianjurkan untujk eksisi radikal sampai batas sayatan bebas secara mikroskopis. Tidak dianjurkan untuk tindakan amputasi atau eksisi kompartemen atau eksisi grup otot. Bila perlu dapat diberikan adjuvant radioterapi sampai 5000cGy. Kemoterapi tidak dianjurkan karena respons kurang baik.
- Lokasi di genito-urinari. Bila memungkinkan dilakukan reseksi radikal, bila tidak mungkin dilakukan reseksi terbatas dilanjutkan dengan radioterapi adjuvant. Bila tidak dapat dilakukan reseksi, dapat dilakukan radioterapi preoperatif atau neoadjuvant khemoterapi dengan Vincristin + Dactinomycin dilanjutkan dengan reseksi
DAFTAR PUSTAKA
1. Fleming
I D, Cooper J S, Henson D E, Hutter R V P,
Kennedy B J, Murphy G P, O’Sullivan B, Sobin L H, Yarbro J W (ed), AJCC
Cancer Staging Manual, 5th ed , Philadelphia, Lippincott-Raven,
1997, 149-156
2. Sobin
L H & Wittekind Ch (ed), TNM Classification of Malignant Tumours, 6th
ed, New York, Wiley-Liss, 2002, 114-118
3. Brennan
M F, Alektiar K M, Maki R G, Soft Tissue Sarcoma, in DeVita Jr V T, Hellman S,
Rosenberg S A (ed), Cancer Principles & Practice of Oncology, 6th
ed, Philadelphia, Lippincott-Raven, 2001, 1841-1890
4. Ebb
D H, Green D M, Shamberger R C, Tarbell N J, Solid Tumors of Childhood, in
DeVita Jr V T, Hellman S, Rosenberg S A (ed), Cancer Principles & Practice
of Oncology, 6th ed, Philadelphia, Lippincott-Raven, 2001, 2185-2192
5. Spiro
I J, Suit H D, Rosier R N, Sahasrabudhe D M, Soft Tissue Sarcoma, in Rubin P,
Williams J P, Clinical Oncology A Multidisciplinary Approach for Physicians and
Students, 8th ed, Philadelphia, W.B. Saunders Company, 2001, 615-631
6. Pollock
R E (guest ed), Emerging Perspectives in Soft Tissue Sarcoma, Surg Oncol Clin N
Am 12 (2003)
7. Scaife
C L, Pisters P W T, Combined-Modality Treatment of Localized Soft Tissue
Sarcomas of the Extremities, Surg Oncol Clin N Am 2003;12: 355-367
8. Feig
B W, Retroperitoneal Sarcomas, Surg Oncol Clin N Am 2003;12: 369-377
9. Potter
B O, Sturgis E M, Sarcomas of the Head and Neck, Surg Oncol Clin N Am 2003;12:
379-417
10. Herzog
C E, Stewart J M M, Blakely M L, Pediatric Soft Tissue Sarcomas, Surg Oncol
Clin N Am 2003;12:419-447
11. Pisters
P W, Soft Tissue Sarcoma, in Norton J A, Bollinger R R, Chang A E, Lowry S F,
Mulvihill S J, Pass H I, Thompson R W (ed), Surgery: Basic Science and Clinical
Evidence, New York, Springer Verlag, 2000, 1753-1778
No comments:
Post a Comment