Monday, September 14, 2015

JENIS TRITERPEN



JENIS TRITERPEN
BIRCH
Betula spp., Betulaceae
Simplisia ini terdiri dari daun kering ( Farmakope Eropa,Ed III,.1998 ), baik seluruh bagian atau daun yang telah dipotong dari Betula pendula Roth, atau B. pubescent, atau keduanya, atau hibrida dari dua spesies tersenut. Daun B. pendula ujungnya berbentuk acuminate panjang, sedangkan B.pubescent ujung daun berbentuk elongate dan berambut. Tumbuhan ini  mengandung 1,5 % flavonoid, berupa Hyperin ( yang ditunjukkan dari Colorimetri setelah reaksi dengan AlCl3 )
Daunnya mengandung banyak flevonoid ( 2-3 % ): rutin, quersetin, hyperin, dan glikosida lain dari quersetin ( 3-O-glucoronyl, 3-O-arabinosil ), glikosida kaempferol dan myricetin, flavon termetilasi, dan banyak lagi termasuk asam fenolat dan turunan triterpen dari lupan dan dammaran ( dalam bentuk bebas maupun teresterifikasi oleh asam malonat ).
Tidak data mengenai efek farmakologis aatau data klinis, di Prancis obat ini digunakan secara tradisional secara oral ( Dalam Farmakope Prancis. 1998 ) : 1. digunakan untuk meningkatkan urinasi dan fungsi eliminasi digestif, dan 2. untuk meningkatkan eliminasi air di ginjal. Oleh pemerintah Jerman daun  tumbuhan ini dijelaskan mempunyai efek diuretic: dalam monografi tumbuhan ini digunakan untuk inflamasi dan infeksi saluran kemih dan untuk lithiasis urinasi. Ini juga digunakan untuk pengobatan penyakit reumatik, walaupun tidak dicantumkan dalam etiket.
Ranting tumbuhan ini mengandung turunan Lupan dalm jumlah besar ( lupeol dan turunan terhidroksilasi, betulinol, asam betulinat ) termasuk dammaran, yang teresterifikasi pada gugus hidroksi pada C-3 oleh asam malonat  ( asam papyriferat ). rantingnya  juga mengandung arylbutanoid, dan glikosidik diarylheptanoid. Seperi daun ia juga bermanfaat sebagai diuretic.
Asam betulinat bersifat toksik baik secara in-vitro maupun in-vivo: ia dapat menghambat pertumbuhan melanoma manusia pada mencit secara selektif, dengan induksi apoptosis. Amida tertentu dari asam betulinat ( amida dari asam 11-amino-undecanoat dan RPR 103611 ) bersifat poten dan selektif inhibitor terhadap replikasi HIV-1. IC50  dari beberapa strain adalah sekitar 10 nM. Mereka tidak aktif terhadap enzim virus (protease, reverse transcriptase ), tetapi ia dapt mencegah pembentukan syncytium dan menghalangi masuknya virus kedalam sel. ( tercatat bahwa penelitian tertentu  yang menjelaskan kegunaan seperti ini menggunakan asam betulinat yang diisolasi dari ranting tumbuhan “ Platanus hybrida Brot. “ Platanaceae ).
BLACK COSOSH
Cimifuga racemosa (L) Nutt, (=Actea racemosa L ), Ranunculaceae
Merupakan tumbuhan herba Amerika utara, dikenal juga sebagai snakeroot hitam atau rattleroot, yang diketahui  penggunaanya sebagai anti-inflamasi, diuretic, sedative, dan antitusif. Rizom dan akarnya (BHP 1990) mempunyai aktifitas estrogenic, dan secara tradisional digunakan untuk meringankan berbagai penyakit gynecological minor. Secara kimia, bagian subterranean mengandung formononetin, yang merupakan dasar aktifitas estrogenic, karena  isoflavon mengikat reseptor estrogen secara kompetitif ( ovarioktomi  pada uterus tikus ). Ia juga mengadung turunan triterpen tetrasiklik dari sikloartenol, dimana rantai samping dioksidasi dan disklisasi oleh ketalisasi ( actein, cimifugosida ). Pada hewan, ektrak tumbuhan ini merupakan hypotensiof agent, sebagai vasodilator, spasmolitik dan anti-inflamasi. Di Prancis, obat ini sesungguhnya tidak digunakan ( kecuali sebagai homeopati ), ia masih digunakan di Jerman  ( untuk masalah neurovegatatif pada saat menopause, syndrome premenstrual ).
Salai guggal – Boswellic acids
Asam boswellat ( 3α-hydroksy-urs-12-en-23-oic acid ), 3-O-acetyl-11-asam keto boswellat (=AKBA ), dan meupakan turunan yang aktif bilologis dari salai-guggal, dengan kata lain oleo-gum-resin dihasilkan oleh Boswellia serrata Roxb. Ex Colebr. (=B.glabra Roxb., Burseraceae ). Pengobatan tradisional dalam pengobatan ayurveda, tumbuhan ini digunakan di India untuk mengobati bermacam-macam penyakit radang kulit, khususnya ekstark alkoholnya ( Sallaki )®. Asam boswellat ini juga ditemukan dalam olibanum (frankincense ), oleo-gum-resin dihasilkan oleh Boswellia carteri Birdw.
Aktivitas antiinflamasi dari asam boswellat ini telah dipelajari dam berbagai jenis hewan berbeda ( yang diinduksi dengan arthritis dan edema ). Dibuktikan bahwa AKBA dan asam boswellat merupakan inhibitor 5-lipoxygenase secara in-vitro, sehingga mereka juga merupakan inhibitor sintesis leuotrien.
Uji pendahuluan pada tikus menunjukkan asam triterpenat tidak bersifat toksik, akut atau kronis ( 1 g/kg/hari x 6 bulan ). Observasi klinis pada pasien arthritis membuat para ahli berpendapat bahwa senyawa ini dapat digunakan untuk terapi tambahan. Percobaan lebih jauh masih diperlukan untuk menentukan manfaat dari senyawa ini.

No comments:

Post a Comment