Monday, September 14, 2015

ASAM SINAMAT



ASAM SINAMAT

L-fenilalanin dan L-tirosin, seperti pada kompleks C6C3 adalah sebagai prekusor untuk hasil yang luas dari prosuk alami. Pada tumbuh-tumbuhan, tahap pertama adalah eliminasi amonia dari rantai samping untuk generasi trans(E) asam sinamat. Dalam hal ini fenilalanin, ini akan memberikan asam sinamat, tirosin akan menghasilkan asam-4-kumarat (asam p-kumarat).




Gambar 5




            Semua tumbuh-tumbuhan tampak harus mampu mendeaminasi fenilalanin melalui enzim fenilalanin amonia liase (PAL), tetapi koresponden transformasi dari tirosin menjadi lebih terbatas, lebih utama dibatasi untuk kelompok family rumput-rumputan (Graminae dan Poaceae). Apakah ada sebuah enzim tirosin amonia lisae (TAL) terpisah ataukah rumput hanya mempunyai spesifitas PAL yang besar juga dapat mendeaminasi tirosin, itu masih diperdebatkan. Spesies ini yang tidak merubah sintesis tirosin asam 4-kumarat dengan hidroksilasi dari asam sinamat, pada sebuah reaksi sitokrom P-450 dan tirosin sering dimasukkan ke dalam metabolit sekunder , contohnya alkaloid. Asam sinamat lainnya diisi oleh hidroksilasi lanjutan dan reaksi metal, secara terus-menerus mensubstitusi rangkaian yang khas dari metabolisme sikimat, contohnya rangkain orto-oksigenasi. Beberapa dari asam sinamat alami pada umumnya adalah 4-kumarin, cofein, ferulin dan asam sinapin (gambar 5). Ini dapat ditemukan pada tumbuh-tumbuhan dalam bentuk bebas dan dalam hasil dari bentuk esterifikasi, contohnya dengan asam kuinon seperti pada asam klorogenat (asam 5-o-kaffeoilkuinat) dengan glukosa seperti pada 1-o-sinamoglukosa, dan dengan kolin seperti pada sinapin.
KLORAMFENIKOL
            Kloramfenikol (kloromycetin) pada gambar 4 awalnya diisolasi dari pembiakan Streptomyces venezuleae, tetapi sekarang dihasilkan untuk obat-obatan yang berguna untuk sintesis kimia. Ia adalah salah satu antibiotik spektrum yang besar pertama, dan mengupayakan aksi antibakterial dengan cara inhibisi biosintesis protein. Ia meloncat secara dapat balik ke 50S subunit ribosom bakteri dan dalam pemisahan transferase peptide, enzim yang mengkatalis posisi ikatan peptide. Loncatan yang dapat balik ini maksudnya adalah sel bakteri tidak merusak biosintesa protein yang singkat ketika tidak ada pembongkaran yang panjang kepada antibiotik tersebut. Beberapa mikroorganisme telah dikembangkan daya tahannya untuk kloramfenikol oleh sebuah proses inaktivasai asetilasi enzimatik dari kelompok alkohol primer dalam antibiotik. Rangkaian asetat hanya untuk yang sangat secara lemah pada ribosom, sehingga kecil aktifitas antibiotiknya. Nilai kloramfenikol sama seperti kelompok antibakteri yang telah dibatasi oleh beberapa efek samping yang serius. Itu dapat menyebabkan darah kacau termasuk anemia aplastik ireversibel pada individu, dan dapat memicu leukemia bahkan peningkatan yang fatal. Meskipun begitu, ia tetap adalah obat pilihan yang hjarus diperhatikan secara seksama selama pemakaian untuk mendeteksi perubahan yang tidak normal atau merugikan. Obnat aktif secara oral, tetapi dapat juga terijeksi. Tetwes mata digunakan untuk pemakaian dari konjuktivitas bakteri.

No comments:

Post a Comment