ASMA BRONKIALE
No. ICD-10 : J. 45
I
|
Batasan
|
Adalah
suatu penyakit kronis saluran nafas dimana yang berperan adalah sel-sel
inflamasi seperti eusinofil, limfosit T, sel mast, dll. Inflamasi kronik ini
akan menyebabkan terjadinya peningkatan hipereaktiviti bronkus hingga terjadi
epidsode berulang dari mengi, sesak nafas dan batuk, yang bersifat reversibel
dengan atau tanpa pengobatan.
|
II
|
Patofisiologi
|
Adanya
faktor pencetus merangsang proses inflamasi saluran nafas, menyebabkan
hiperreaktiviti bronkus :
·
edem
mukosa saluran nafas
·
kontraksi
otot polos saluran nafas
·
hipersekresi
Hal ini menimbulkan episode berulang dari mengi,
sesak nafas dan batuk.
|
III
|
Gejala
Klinis
|
·
Bersifat
episodik, seringkali reversibel dengan atau tanpa pengobatan
·
Gejala berupa batuk, sesak nafas, rasa berat di dada
dan berdahak
·
Gejala timbul / memburuk terutama malam hari/ dini hari
·
Diawali oleh faktor pencetus yang bersifat individu
·
Respon
terhadap pemberian bronkodilator
Hal
lain yang perlu dipertimbangkan dalam riwayat penyakit
·
Riwayat
keluarga (atopi)
·
Riwayat
alergi / atopi
·
Penyakit
lain yang memperberat
·
Perkembangan
penyakit dan pengobatan
|
IV
|
Pemeriksaan
dan Diagnosis
Klasifikasi
diagnosis
|
Pemeriksaan
fisik : bervariasi tergantung berat penyakit
·
Ekspirasi
memanjang
·
Dengan
atau tanpa wheezing
·
Penggunaan
otot bantu nafas
·
Pada
serangan sangat berat, mengi bisa tidak terdengar (silent chest), tetapi biasanya diserta gejala lain misalnya
gelisah, sukar bicara, takikardi, hiperinflasi dan penggunaan otot bantu
nafas
Pemeriksaan
penunjang
4.1.
Umum
·
Laboratorium
:
o
Darah
rutin
o
Kadar
eusinofil total
o
Kadar
eusinofil saluran nafas
o
Kadar
IgE
·
Foto
toraks untuk menyingkirkan penyakit lain atau untuk melihat adanya infeksi
sebagai faktor pencetus atau penyulit.
4.2.
Khusus
·
Arus
puncak ekspirasi (APE)
·
Spirometri
·
Uji
bronkodilator
·
Uji provokasi bronkus bila diperlukan (gejala tidak
khas)
·
Uji
kulit (alergi)
Derajat
beratnya asma :
Derajat
beratnya serangan :
|
V
|
Diagnosis
Banding
|
·
Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK)
·
Bronkitis
kronik
·
Gagal
jantung kongestif
·
Batuk
kronik akibat lain-lain
·
Disfungsi
larings
·
Obstruksi
mekanis (misalnya tumor)
·
Emboli
paru
|
VI
|
Penyulit
/ Komplikasi
6.1.
Karena penyakit
6.2.
Karena tindakan
|
·
Sinusitis
·
Emfisema
subkutis
·
Pneumotoraks
·
Gagal
nafas
·
Infeksi
·
Pneumomediastinum
|
VII
|
Penatalaksanaan
Terapi jangka panjang
7.1.
Non-Farmakologi
7.2.
Farmakologi
Terapi pada serangan akut
7.1. Non-Farmakologi
7.5. Farmakologi
|
·
“avoidance”
menghilangkan faktor pencetus
·
Fisioterapi
·
Senam
asma
·
Pendidikan
dan penyuluhan kesehatan
1.
Kontroler
:
Asma intermitten : tidak
perlu
Asma persisten ringan :
glukokortikosteroid inhalasi (Budesonid, Flutikason) 200 – 400 µg dua kali
sehari (BD/hari)
Asma persisten sedang-berat : glukokortikosteroid inhalasi (Budesonid,
Flutikason) 400 - 800 µg BD/hari
Atau glukokortikosteroid oral
(Metil prednisolon 2 x 4-8 mg/hari)
2.
Reliever
:
Agonis β-2 kerja singkat
inhalasi : salmeterol, folmeterol
Bronkodilator oral
o
Aminofilin
3 x 150 mg
o
Salbutamol
3 x 2 mg
o
Terbutalin
3 x 2,5 mg
o
Theophylin
2-3 x 130-260 mg
o
Euphylin
retard 1-2 x 125-250 mg
3.
Atau
kombinasi kontroler dan reliever (kombinasi bronkodilator –
glukokortikosteroid inhalasi) pada asma persisten sedang-berat, misalnya
o
Salmeterol/flutikason,
2 x 1 – 2 puff
o
Folmeterol/budesonid,
2 x 1-2 puff
4.
Mukolitik,
ekspektoran :
·
ambroksol,
3 x 1 tablet / sirup 3 x cth 1
·
bromheksin, 3 x 1 tablet / sirup 3 x cth 1
·
N-asetylcystein,
3 x 1 tablet / sirup 3 x cth 1
5.
Antibiotika
oral
1.
Awal
terapi bersifat empirik
Ko-amoksiklav,
3 x 625 mg
Ciprofloksasin,
2 x 500 mg
Levofloksasin,
1 x 500 mg
Azitromisin,
1 x 500 mg hari I, dilanjutkan
1 x 250 mg hari berikutnya
Eritromisin,
4 x 500 mg
Metronidazol,
3 x 500 mg
2.
Kalau
perlu dikultur, setelah keluar hasil kultur, antibiotika diberikan sesuai
kultur
·
Oksigen
·
Terapi
cairan
1.
Bronkodilator
o
Agonis β-2 kerja singkat inhalasi (mis. Salbutamol
nebules) 3x1 nebules (200 mcg) dengan interval 20 menit
Atau Agonis β-2 kerja
singkat injeksi (mis. Terbutalin injeksi) 3 x 0,3-0,5 cc SC dengan interval
20 menit
Atau kombinasi Agonis β-2 kerja
singkat + antikolinergik inhalasi (mis. Salbutamol
+ Ipratroprium bromide) 3 x 1 nebules dengan interval 20 menit
2.
Glukokortikosteroid
o
Metil
prednisolon injeksi 62,5 – 125 mg
o
Atau Budesonide inhalasi
o
Atau Fluticasone propionat
inhalasi
Nilai
ulang setelah observasi 1 jam
o
Respon
baik à pulangkan
o
Respon
tidak sempurna à rawat di rumah sakit
o
Respon
Buruk à rawat di ICU
Terapi
dirawat :
Bronkodilator
o
Agonis β-2 kerja singkat inhalasi (mis. Salbutamol
nebules 200 mcg) 4 – 6 x sehari
Atau Agonis β-2 kerja
singkat injeksi (mis. Terbutalin injeksi) 4-6 x 0,3-0,5 cc SC
Atau kombinasi Agonis β-2 kerja
singkat + antikolinergik inhalasi (mis. Salbutamol
+ Ipratroprium bromide) 4-6 x 1 nebules
Glukokortikosteroid
o Metil prednisolon injeksi 2 x 62,5 – 125 mg, IV
o
Atau Budesonide inhalasi 4-6 x 1 nebules
o
Atau Fluticasone propionat
inhalasi 2 -4 x 1 nebules
3.
Antibiotika
1. Awal terapi bersifat empirik
o
Oral
:
Ko-amoksiklav,
3 x 625 mg
Ciprofloksasin,
2 x 500 mg
Levofloksasin,
1 x 500 mg
Azitromisin,
1 x 500 mg hari I, dilanjutkan
1 x 250 mg hari berikutnya
Eritromisin,
4 x 500 mg
Metronidazol,
3 x 500 mg
o
Injeksi
:
Ko-amoksiklav,
3 x 625 mg IV
Ciprofloksasin,
2 x 200 – 400 mg IV
Levofloksasin,
1 x 500 mg IV
Ceftriakson,
2 x 1 gr IV
Amoksisilin,
3 x 500 mg IV
Metronidazol,
3 x 500 mg IV
2.
Setelah
keluar hasil kultur, antibiotika diberikan sesuai kultur
·
Mukolitik
/ Ekspektoran :
o
Ambroksol
3 x1 tablet, p.o atau sirup 3 x cth1
o
Bromheksin
3 x 1 tablet , p.o atau sirup 3 x cth 1 atau injeksi 3 x 1 ampul
o
N-asetilsistein 3 x 1 kapsul, p.o atau 3 x 1 sachet
|
VIII
|
Catatan
Tambahan
|
-
|
IX
|
Daftar
Pustaka
|
1. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Asma: Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan
Di Indonesia, PDPI, Jakarta,
2004.
2.
Perhimpunan
Dokter Paru Indonesia
Cabang Jakarta. Standard Pelayanan Medik Paru. Jakarta: PDPI Cabang
Jakarta: 1998.
|
No comments:
Post a Comment