Friday, June 12, 2015

LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT



LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT (LLA)

BATASAN
Keganasan alat pembuat sel darah berupa proliferasi patologik sel-sel hematopoitik muda seri limfoblas yang ditandai dengan adanya kegagalan sumsum tulang pembentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan tubuh lainnya

KLASIFIKASI
            Menurut French-American-British (FAB)
1.      L1 (84%)
2.      L2 (14%)
3.      L3 (1%)

ETIOLOGI
Tidak diketahui dengan pasti, diduga berhubungan dengan faktor genetic, lingkungan, infeksi virus dan defisiensi imunologik

KRITERIA DIAGNOSIS
1.      Anamnesis
·         Pucat, lemah, lesu
·         Panas badan atau infeksi berulang/menetap
·         Perdarahan
  1. Pemeriksaan fisis
·         Limfadenopati
·         Hepatosplenomegali
3.      Laboratorium
·         Darah tepi : Anemia, granulositopenia, trombositopenia, dan limfoblast  > 3%
·         Sumsum tulang : Selularitas ↑ didomonasi oleh limfoblas
·         Pungsi lumbal   : Pemeriksaan sitologik ( limfoblas )

DIAGNOSIS BANDING
Leukemia non limfoblastik akut (LNLA)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.      Laboratoriun
·         Darah:  rutin
·         Tes fungsi hati/ginjal
2.      Biopsi sumsum tulang
3.      Pungsi lumbal
                                                          
PENYULIT
1.      Perdarahan
2.      Infeksi
3.      Metastasis → SSP, saluran genitor-urinarius, saluran cerna, tulang/sendi dan kulit

PENATALAKSANAAN

Terapi Non-Faramakologi
Umum
1.      Menjaga kebersihan kulit, mulut dan gigi
2.      Makanan gizi seimbang dimulai dengan makanan lunak

Khusus
1.      Transplantasi sumsum tulang
2.      Transfusi darah
Untuk mempertahankan kadar Hb > 10 g/dl, diberikan PRC 10-15 ml/kgBB
Bila terjadi perdarahan akibat trombositopenia, diberikan suspensi trombosit 1 unit / 5 kgBB
2.Dukungan psikososial bagi penderita maupun keluarga

Terapi Faramakologi
1.      Khemoterapi
Harus dirawat di rumah sakit dengan monitoring
Disesuaikan dengan kondisi penderita
Induksi remisi
·         Deksametason ( deksa-M) 4 mg/m2 /hari, p.o. selama 6 minggu
Dilanjutkan dengan tapering off
·         Vinkristin 1,5 mg/m , i.v. sekal/mgg selama 6 minggu
·         Daunorubisin 30 mg/m  i.v. sekali/mgg selama 4 minggu
·         L asparginase 6.000 U/m  , i.v. 3x seminggu setiap 2 hari selama 3 mgg
·         Metotreksat, sitosin arabinase (Ara-C), deksametason intratekal, sekali / mgg selama 2 minggu 
2.      SSP profilaksis
·         Metotreksat, Ara-C, Deksa-M intratekal, sekali/mgg, selama 3 mgg
·         Radiasi cranial 1.800 rad sebanyak 10 kali
·         6 merkaptopurin 50 mg/m / hari, p.o. selama 4 mgg
3.      Pemeliharaan
  • Metotreksat 15 mg/m  /mgg, p.o. selama 3 mgg
  • 6 merkaptopurin 50 mg/kgBB/hari, p.o. selama 4 mgg
Diselang 2 mgg kemudian dilanjutkan dengan dosis dan jangka waktu yang sam selama masa pemeliharaan
4.      Imunoterapi ( bila memungkinkan )
·         Bertujuan untuk menghancurkan sisa-sisa sel leukemia dengan mengaktifkan sistem kekebalan seluler
·         Biasanya berupa imunisasai BCG dengan dosis 0,1 ml, diberikan setelah terapi induksi dan profilakis SSp ( setelah terjadi remisi )
·         Pemberian antibody monoclonal
5.      Mencegah/mengatasi infeksi
·         Fokus infeksi, misalnya abses gigi harus dihilangkan dan hindari kontak dengan penderita varisela atau morbili
·         Antibiotik spectrum luas, i.v. harus diberikan bila febris dengan granulositopenia( granulosit < 500/mm  )
·         Kotrimoksazol 25 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis untuk mencegah terjadinya pneumonia oleh pneumocystis carinii
6.      Mencegah terjadinya hiper-urikemia
·         Alupurinol 10 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi
·         Dianjurkan banyak minum ( 2-3 liter/hari )
           
PROGNOSIS
  1. Kemungkinan hidup bebas leukemia 5 th : 65-70%
  2. Bila dihubungkan dengan klasifikasi FAB, maka L1 mempunyai prognosis paling baik dan L2 dan L3 buruk
 

No comments:

Post a Comment