LEUKEMIA
LIMFOBLASTIK AKUT (LLA)
BATASAN
Keganasan alat pembuat sel darah berupa
proliferasi patologik sel-sel hematopoitik muda seri limfoblas yang ditandai
dengan adanya kegagalan sumsum tulang pembentuk sel darah normal dan adanya
infiltrasi ke jaringan tubuh lainnya
KLASIFIKASI
Menurut
French-American-British (FAB)
1.
L1 (84%)
2.
L2 (14%)
3.
L3 (1%)
ETIOLOGI
Tidak diketahui dengan pasti, diduga berhubungan
dengan faktor genetic, lingkungan, infeksi virus dan defisiensi imunologik
KRITERIA DIAGNOSIS
1.
Anamnesis
·
Pucat, lemah, lesu
·
Panas
badan atau infeksi berulang/menetap
·
Perdarahan
- Pemeriksaan fisis
·
Limfadenopati
·
Hepatosplenomegali
3.
Laboratorium
·
Darah
tepi : Anemia, granulositopenia, trombositopenia, dan limfoblast > 3%
·
Sumsum
tulang : Selularitas ↑ didomonasi oleh limfoblas
·
Pungsi
lumbal : Pemeriksaan sitologik (
limfoblas )
DIAGNOSIS BANDING
Leukemia non limfoblastik akut
(LNLA)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratoriun
·
Darah: rutin
·
Tes
fungsi hati/ginjal
2. Biopsi sumsum tulang
3. Pungsi lumbal
PENYULIT
1. Perdarahan
2. Infeksi
3. Metastasis → SSP, saluran
genitor-urinarius, saluran cerna, tulang/sendi dan kulit
PENATALAKSANAAN
Terapi Non-Faramakologi
Umum
1. Menjaga kebersihan kulit, mulut dan gigi
2.
Makanan gizi seimbang dimulai dengan makanan lunak
Khusus
1. Transplantasi sumsum tulang
2. Transfusi darah
Untuk mempertahankan kadar Hb > 10 g/dl,
diberikan PRC 10-15 ml/kgBB
Bila terjadi perdarahan akibat trombositopenia,
diberikan suspensi trombosit 1 unit / 5 kgBB
2.Dukungan psikososial bagi penderita maupun
keluarga
Terapi Faramakologi
1.
Khemoterapi
Harus dirawat di rumah sakit dengan monitoring
Disesuaikan
dengan kondisi penderita
Induksi remisi
·
Deksametason
( deksa-M) 4 mg/m2 /hari, p.o. selama 6 minggu
Dilanjutkan dengan tapering off
·
Vinkristin
1,5 mg/m , i.v. sekal/mgg selama 6 minggu
·
Daunorubisin
30 mg/m i.v. sekali/mgg selama 4 minggu
·
L
asparginase 6.000 U/m , i.v. 3x seminggu
setiap 2 hari selama 3 mgg
·
Metotreksat,
sitosin arabinase (Ara-C), deksametason intratekal, sekali / mgg selama 2
minggu
2. SSP profilaksis
2. SSP profilaksis
·
Metotreksat,
Ara-C, Deksa-M intratekal, sekali/mgg, selama 3 mgg
·
Radiasi
cranial 1.800 rad sebanyak 10 kali
·
6
merkaptopurin 50 mg/m / hari, p.o. selama 4 mgg
3. Pemeliharaan
- Metotreksat 15 mg/m /mgg, p.o. selama 3 mgg
- 6 merkaptopurin 50 mg/kgBB/hari, p.o. selama 4 mgg
Diselang 2 mgg kemudian dilanjutkan dengan dosis
dan jangka waktu yang sam selama masa pemeliharaan
4. Imunoterapi ( bila memungkinkan )
·
Bertujuan
untuk menghancurkan sisa-sisa sel leukemia dengan mengaktifkan sistem kekebalan
seluler
·
Biasanya
berupa imunisasai BCG dengan dosis 0,1 ml, diberikan setelah terapi induksi dan
profilakis SSp ( setelah terjadi remisi )
·
Pemberian
antibody monoclonal
5. Mencegah/mengatasi infeksi
·
Fokus
infeksi, misalnya abses gigi harus dihilangkan dan hindari kontak dengan
penderita varisela atau morbili
·
Antibiotik
spectrum luas, i.v. harus diberikan bila febris dengan granulositopenia(
granulosit < 500/mm )
·
Kotrimoksazol
25 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis untuk mencegah terjadinya pneumonia oleh
pneumocystis carinii
6. Mencegah terjadinya hiper-urikemia
·
Alupurinol
10 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi
·
Dianjurkan
banyak minum ( 2-3 liter/hari )
PROGNOSIS
- Kemungkinan hidup bebas leukemia 5 th : 65-70%
- Bila dihubungkan dengan klasifikasi FAB, maka L1 mempunyai prognosis paling baik dan L2 dan L3 buruk
No comments:
Post a Comment