LEUKEMIA
NON LIMFOBLASTIK AKUT (LNLA)
BATASAN
Keganasan alat pembuat sel darah yang mengenai sel-sel darah selain
limfosit, berupa proliferasi patologik sel hematopoitik muda yang ditandai
dengan adanya kegagalan sumsum tulang membentuk sel darah normal dan infitrasi
ke jaringan tubuh lainnya
KLASIFIKASI
- Klasifikasi Leukemia mieloblastik akut menurut FAB :
- Tipe M1 : Leukemia mieloblastik tanpa maturasi
- Tipe M2 : Leukemia mieloblastik dengan diferensiasi
- Tipe M3 : Sel promielosit abnormal, pada sitoplasma terdapat Auer rod
- Tipe M4 : Diferensiasi mielosit dan monosit dengan porposi yang bervariasi
- Tipe M5 : Leukemia monositik dengan sel monositoid yang kurang berdiferensiasi dan/ atau berdiferensiasi baik
- Tipe M6 : Eritroleukemia
- Tipe M7 : Leukemia megakarioblastik
ETIOLOGI
- Tidak diketahui dengan pasti
- Diduga berhubungan dengan pemakaian alkilating agent pada pengobatan kanker,
- Kelaianan kromososm, penyakit herediter dan sindroma konstitusional
KRITERIA DIAGNOSIS
- Anamnesis
Riwayat pucat,
lemah,lesu, panas badan atau infeksi berulang
Perdarahan ( petekie, ekimosis, perdarahan gusi )
- Pemeriksaan fisis
Hipertrofi
gusi, infiltrasi ke kulit
Limfadenopati
Hepatosplenomegali
- Laboratorium
·
Darah tepi : anemia, trombositopenia,
leukositosis, ditemukan sel blast selainLimfoblas
·
Sumsum tulang : Selularitas ↑, didominasi oleh
sel leukemia selain limfoblas tergantung tipenya
·
Pungsi lumbal
( pemeriksaan sitologik )
DIAGNOSIS BANDING
LLA
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Laboratorium : Hb, leukosit, gambaran darah tepi, tes fungsi hati/ginjal
- Biopsi sumsum tulang
- Pungsi lumbal
- Radiologi : foto thoraks
PENYULIT
- Perdarahan
- KID
- Tanda-tanda infeksi
- Penyebaran ke : SSP, saluran genitor-urinarius, ginjal, saluran cerna, tulang/sendi
- Kulit, jantung, paru
PENATALAKSANAAN
Terapi Non-Farmakologi
Umum
1. Menjaga kebersihan kulit, gigi dan mulut
2. Makanan gizi seimbang dimulai makanan
lunak
Khusus
1.
Transplantasi sumsum tulang
2.
Transfusi darah
a.
PRC 10-15 ml/kgBB bila terjadi anemia
b.
Suspensi trombosit 1 unit /5 kgBB bila perdarahan
karena trombositopenia
c. Dukungan psikososial , baik untuk
penderita maupun keluarga
Terapi Farmakologi
1.
Kemoterapi
Induksi remisi
a. Sitosin arabinosa 199 mg/m /hari, selama 2
hari ( hari 1-2) perinfus, dan 200 mg/m2 / hari perinfus selama 5 hari ( hari
3-8)
b.
Daunorubisisn 60 mg/m / hari, i.v. selama 3 hari (
hari3-5)
c. VP-16
150 mg/m2 /hari, dalam infuse 60
menit, selama 3 hari ( hari 6-8)
d. Bila Vp tidak ada dapat diganti dendan
Vinkristin 1,5 mg/m2
e. Setelah 2 minggu ( hari ke-15) dilakukan
aspirasi sumsum tulang, bila terjadi remisi ( sel blas< 5%) → pengobatan
dilanjutkan dengan pemeliharaan
f. Belum remisi ( sel blas > 10%)
→konsolidasi dimulai hari ke 15 dan 21
dan 2 minggu, kemudian aspirasi ulang sumsum tulang
2.
Konsolidasi/intensifikasi
a.
Deksametason 4 mg/m
/hari p.o. atau prednisone 40 mg/m2 /hari, selama 28 hari
b.
6-tioguanin ( 6-TG) 60 mg/m2/hari p.o. selama 28 hari
c.
Bila 6-TG tidak tersedia dapat diganti
6-merkaptopurin ( 6-MP) 65 mg/m2
d.
Vinkristin 1,5 mg/m2/ mgg. ( maks 2 mgg) i.v. selama 28 hari
e.
Adriamisin ( Doksorubisisn) 30mg/m2/mgg, i.v. selama 28
hari
f.
Sitosisn arabinosa 75 mg/m2/hari, i.v. bolus 4 hari
dalam seminggu selama 8 minggu
g.
Siklofosfamid 500 mg/m2/hari, i.v. hari ke 1 dan 28
2. Untuk profilaksis SSP
a.
Iradiasi dengan 1.800 rad , selama 4 minggu atau
b. Sitosin arabinosa, metotreksat dan
deksametason yang diberikan bersama secara intratekal, sekali/minggu, selama
4-5 minggu
3. Pemeliharaan : selama
2-3 tahun dengan siklus setiap 4 minggu
a. Sitosin arabinosa 40 mg/m2/hari, s.k. 4
hari/mgg selama 4 mgg 6-TG 40 mg/m2, p.o. selama 2 tahun
b.
Daunorubisisn
25 mg/m2, i.v. 8 mgg sekali
sebanyak 4 kali
4. Mencegah/mengatasi infeksi
a.
Fokus infeksi harus dihilangkan
b.
Antibiotik spectrum luas, i.v. harus diberikan bila
terjadi febris dengan granulositopenia (
granulosit< 700/mm3 )
c.
Kotrimoksazol ( 25 mg/kgBB/hari ) dibagi 2 dosis untuk
mencegah pneumonia oleh P. carinii
d. Menghindari kontak dengan penderita
varisela dan morbili
5. Mencegah terjadinya hiperurikemia
a.
Alupurinol 10 mg/kgBB/hari ( dalam dosis terbagi)
b.
Dianjurkan banyak minum
PROGNOSIS
1.
Remisi ( 80% kasus )
Faktor
resiko yang mempengaruhi kejadian remisi :
a.
jumlah leukosit > 100.000/mm3
b.
hepar ≥ 5 cm
2.
Relaps
Faktor
resiko yang mempengaruhinya belum diketahui
No comments:
Post a Comment