Friday, June 12, 2015

LEUKEMIA MIELOID KRONIK



LEUKEMIA MIELOID KRONIK (LMK)

BATASAN
Penyakit keganasan sel darah,  ditandai dengan proliferasi abnormal dan akumulasi sel hematopoitik ( sel leukemia ) yang dapat menyebabkan kegagalan sumsum tulang. Proliferasi sel leukemia tersebut dapat masuk kedalam sirkulasi darah dan menginfiltrasi organ tubuh lainnya sehingga mengakibatkan gangguan metabolisme sel dan fungsi organ.

KLASIFIKASI
            Menurut Lanzkowsky
·         Tipe dewasa
·         Fase kronik
·         Fase akselerasi, blastik atau fase akut
·         Tipe juvenile

ETIOLOGI
1.      Belum diketahui secara pasti
2.      Berkaitan dengan abnormalitas kromosom, yaitu kromosom Philadelphia
            ( hasil translokasi antara kromosom 9 dan 22 )

KRITERIA DIAGNOSIS
1.      Lelah, lemah, pucat, penurunan berat badan, demam, ruam kulit dan nyeri tulang terutama daerah sternum
2.      Hepatosplenomegali
3.      Limfadenopati
4.      Laboratorium
·         Alkali fosfatase ↓
·         Hitung granulosit 50.000 sampai > 500.000/mm3
·         Hitung trombosit 500.000 sampai >1 juta/mm3
·         Gambaran darah tepi : anemia, penuh dengan precursor granulasit, mulai dari mieloblas swampai neutrofil matang 20-50%. Jumlah basofil dan eusinofil ↑, Auer rods (+)
·         Gambaran sumsum tulang : hyperplasia granulosit, lebih banyak sel muda dan sejumlah besar megakariosit
·         Sitogenik sumsum tulang dan darah tepi ditemukan kromosom Philadelphia

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.      Laboratorium
·         Hb, leukosit, trombosit, gambaran darah tepid an profil koagulasi
·         Kimia darah : Urea N, kreatini9n, alkali fosfatase, tes fungsi hati
·         Aspirasi /biopsy sumsum tulang
·         Pungsi lumbal : sitologi
·         Sitogenik : kromosom Philadelphia ( bila memungkinkan )
2.      Radiologi : foto thoraks, survey tulang

PENYULIT
1.      Perdarahan
2.      Infeksi
3.      Metastase SSP, saluran pernafasan, kulit, mata dan tulang
PENATALAKSANAAN

Terapi Non-Farmakologi

Umum
1.      Menjaga kebersihan kulit, mulut dan gigi
2.      Makanan gizi seimbang dimulai dengan makanan lunak

Khusus
1.      Splenektomi
2.      Pada hipersplenisme, nyeri limpa, trombositopenia berat atau anemia berat yang sudah terlalu sering dilakukan transfusi
3.      Transplantasi sumsum tulang

Terapi Farmakologi
1.      Kemoterapi
·         Busulfan ( 1,4-dimethanesulfonyloxybuthane ; Myleran )
Dosis : 0,06-0,1 mg/kgBB/hari, p.o. ( maks 2 mg/hari )
Bila jumlah leukosit menjadi 15.000-20.000/mm3→ turunkan dosis
Menjadi setengahnya
·         Hidroksiurea
Pada penderita resistensi busulfan, dosis : 20-30 mg.kgBB/hari p.o.
2.      Interferon Alfa ( IFN-A : Inferon )
·         Sebagai anti proliferasi/mempengaruhi diferensiasi sel inte4rferon leukosit manusia efektif dalam mengontrol granulositosis dan trombositosis
Dosis 5x10 6  unit/m 2/hari i.m , s,k. selama 9-15 bulan, dihentikan bila jumlah leukosit neutrofil < 750/mm3 atau trombosit < 40.000/mm3
PROGNOSIS
            Rata-rata dapat bertahan hidup 3-4 tahun dari saat diagnosis ditegakkan

No comments:

Post a Comment