Friday, June 12, 2015

LIMFOMA NON HODGKIN



LIMFOMA NON HODGKIN

BATASAN
            Proses proliferasi ganas pada jaringan limfoid yang menyerang sel limfosit

KLASIFIKASI
Menurut Murphy
Stadium I   : Tumor tunggal ( ekstranodus) atau daerah anatomik tunggal (nodus) dengan  pengecualian daerah mediastinum atau abdomen
Stadium II  : Tumor tunggal (ekstranodus) disertai nodus limfe regional
                     Mengenai 2 atau lebih nodus pada sisi diafragma yang sama
                     Dua tumor ( ekstranodus ) yang terpisah dengan atau tanpa mengenai nodus limfe regional pada sisi diafragma yang sama
                     Tumor saluran cerna primer yang dapat direseksi, biasanya didaerah ileosekal dengan atau tanpa mengenai nodus mesenterikus yang berhubungan
Stadium III : Dua tumor (ekstranodus ) yang terpisah diatas atau dibawah diafragma
                     Dua atau lebih daerah nadus diatas atau dibawah diafragma
                     Semua tumor primer daerah intratoraks (mediastinum, pleura, timus )
                     Semua tumor primer intraabdomen
                     Semua tumor paraspinal atau epidural
Stadium IV : Mengenai SSP atau sumsum tulang atau keduanya

ETIOLOGI
Penyebab pasti tidak diketahui diduga :
1.      Kelainan imunologi
2.      Infeksi virus ( Epsten Bar virus , HIV )
3.      Genetik
4.      Obat-obatan
5.      Lingkungan ( radiasi )

KRITERIA DIAGNOSIS
1.      Limfadenopati progresis dan tidak nyeri
2.      Histopatplogik : ditemukan limfosit, atau sel stem yang difus, tanpa diferensiasi/berdiferensiasi buruk

DIAGNOSIS BANDING
  1. Limfoma Hodgkin
  2. Neuroblastoma

PEMERIKSAAN PENUNJANG
  1. Darah : rutin, SGOT/SGPT, LDH, UreaN, kreatinin, asam urat
  2. Biopsi jaringan yang adekuat dan atau
    • Aspirasi sumsum tulang
    • Sitologi cairan liquor
    • Sitologi cairan pleura, peritoneum atau pericardium
2.      Radiologi
·         Foto thoraks, tomografi mediastinum
·         Survei tulang
3.      USG atau CT Scan daerah leher dan abdomen

PENYULIT
Penyebaran ke sumsum tulang, mediastinum, kelenjer getah bening di luar mediastinum dan abdomen

PENATALAKSANAAN

Terapi Non-Farmakologi

Umum
1.      Mencegah terjadinya infeksi dengan menghindari kontak
2.      Makanan gizi seimbang

Khusus

1.      Operasi
Selain untuk mengangkat lesi intraabdominal yang terlokalisir, operasi dibatasi hanya untuk biopsi saja
2.      PRC 10-15 ml/kgBB, untuki mengatasi anemia
Suspensi trombosit i9 unit/kgBB, diberikan bila terjadi trombositopenia

Terapi Farmakologi

1.      Kemoterapi
a.       Induksi remisi
·         Vinkristin 1,5 mg/m²  i.v., sekali /mgg ( 6 mgg)
·         Adriamisin 45 mg/m² i.v, sekali/mgg ( 2 mgg )
·         Siklofosfamid 1.200 mg/m² i.v, sekali/mgg ( 2 mgg )
·         Prednison 40 mg/m²/hari, p o , 5 mgg → tapering off
·         Metotreksat 12 mg/m² intratekal, sekali/mgg, ( 6 mgg )
b.      Pemeliharaan
·         Metotreksat 30 mg/m²/mgg, p o, ( 18 bulan )
·         6-Merkaptopurin 75 mg/m²/hari, p o ( 18 bulan )
c.       Radioterapi
Hanya dilakukan untuk mencegah terjadinya relaps pada penderita dengan tumor kelenjer mesenterial atau terdapat sisa tumor yang > 5 cm
d.      Na bikarbonas dan alupurinol
10 mg.kgBB/hari pada tumor yang besar, untuk menghindari terjadinya nefropati asam urat akibat lisis tumor akut

PROGNOSIS
1.  Baik. Pada lokasi primer dan stadium I,II
2.  Buruk
·         Stadium III, IV
·         Stadium IV dengan penyebaran ke SSP (prognosis sangat buruk )
·         Stadium parameningeal
·         Remisi inisial inkomplet dalam waktu 2 bulan
·         Kadar LDH > 1.000 U/L
·         Kadar asam urat > 7,1 μg/dl

No comments:

Post a Comment