MIKOSIS PARU
No. ICD-10 : J 12.2
I
|
Batasan
|
Yaitu
infeksi paru yang disebabkan oleh jamur, baik infeksi primer maupun sekunder
Jamur
yang dapat menginfeksi paru :
1.
Jamur
patogen
·
Endemik
o
Histoplasmosis
o
Blastomikosis
o
Koksidiomikosis
o
Parakoksidiomikosis
o
Sporotrikosis
·
Non
endemik
Kriptokokosis
2.
Jamur
oportunistik
o
Aspergilosis*
o
Mukormikosis*
o
Kandidosis*
*Terbanyak
|
II
|
Patofisiologi
|
Faktor
predisposisi
·
Penderita
diabetes melitus
·
Penderita yang mendapat antibiotika atau steroid untuk
jangka lama
·
Penderita
yang mendapat sitostatik
·
Penderita
dengan defisiensi imunologis
|
III
|
Gejala
Klinis
|
Tidak ada gejala yang khas,
gejala dapat berupa:
o
Batuk-batuk
o
Batuk
darah berulang
o
Demam
o
Mungkin
timbul sesak nafas
|
IV
|
Pemerikasaan
dan Diagnosis
|
Pemeriksaan
penunjang
4.1.
Umum
·
Foto toraks PA dan Lateral (sesuai letak lesi)
·
Mikroskopis
dan biakan jamur dari sputum
·
Serologi
jamur, bila ada sarana
4.2.
Khusus
·
Bronkoskopi : bilasan bronkus (bila perlu)
·
Tomografi,
bila ada sarana
·
CT
scan toraks
|
V
|
Diagnosis
Banding
|
·
Pneumonia
karena penyakit lain
·
Tuberkulosis
paru
·
Tumor
paru
|
VI
|
Penyulit
6.1. Karena penyakit
6.2.
Karena tindakan
|
·
Batuk
darah
·
Sepsis
-
|
VII
|
Penatalaksanaan
7.1 Non-Farmakologi
7.2 Farmakologi
7.3 Terapi khusus
|
1. Istirahat
2. Fisioterapi atas indikasi
Tergantung
jenis jamur, umumnya dipakai obat-obat golongan ketokonazol, itrakonazol dan
flukonazol. Kadang-kadang perlu amfoterisisn B
Bila
ada “fungus ball” diserta batuk darah biasanya perlu pembedahan (reseksi
paru)
|
VIII
|
Catatan
Khusus
|
|
IX
|
Daftar
Pustaka
|
1.
Perhimpunan
Dokter Paru Indonesia
Cabang Jakarta. Standard Pelayanan Medik Paru. Jakarta: PDPI Cabang
Jakarta: 1998
2. Perhimpunan Mikologi Kedokteran Manusia dan Hewan Indonesia. Konsensus
FKUI-PMKI Tentang Tatalaksana Mikosis Sistemik. Jakarta; Balai Penerbit FKUI: 2001
|
No comments:
Post a Comment