TUMOR
MEDIASTINUM
No.
ICD-10 : C. 38.1, C 38.2, C 38.3
I
|
Batasan
|
Adalah
semua yag terdapat di mediastinum, dapat berupa tumor jinak atau ganas,
kelainan kongenital atau degeneratif pembuluh darah, proses radang kelenjer
getah bening dan lain-lain di dalam rongga mediatinum. Arti sempit tumor
mediastinumadalah neoplasma jinak/ganas
|
||||||||
II
|
Patofisiologi
|
|||||||||
III
|
Gejala
Klinis
|
·
Kadang-kadang
tidak ada
·
Gejala
klinis yang paling sering
o
Batuk
o
Nyeri
dada
o
Demam
/ menggigil
o
Sesak
nafas
·
Gejala dan tanda yang timbul sesuai organ yang terlibat
·
Gejala
sistemik
|
||||||||
IV
|
Pemeriksaan
dan Diagnosis
Diagnosis
banding massa
tumor di mediastinum
|
Pemeriksaan
fisik :
Seuai dengan lokasi, ukuran
dan keterlibatan organ, misalnya karena penekanan organ sekitarnya
Pemeriksaan
penunjang
4.1.
Umum
·
Foto toraks PA dan Lateral (sesuai letak lesi)
Foto toraks PA / Lateral, dapat menentukan lokasi tumor, kecuali
tumor yang sangat besar
·
Laboratorium rutin, sering tidak memberi informasi yang
berkaitan dengan tumor. LED
kadang meningkat pada limfoma dan TB mediastinum
4.2.
Khusus
Prosedur
radiologi
·
Tomografi*,
atau
·
CT
scan toraks
·
Fluoroskopi*
untuk kemungkinan aneurisma aorta
·
Ekhokardiografi
untuk dugaan aneurisma aorta
·
Angiografi*
untuk kemungkinan aneurisma aorta
·
Esofagografi* untuk dugaan invasi/penekanan esofagus
·
BMR*, Scaning tiroid untuk kemungkinan tiroid
intratorasik
Prosedur
Endoskopi
·
Bronkoskopi
·
Mediastinoskopi*
·
Esofagoskopi*
·
Torakoskopi
diagnostik*
Prosedur
Patologi anatomi
·
Pemeriksaan
sitologi
-
Biopsi
jarum halus (BJH) untuk KGB atau tumor superfisial
-
Punksi
pleura bila ada efusi pleura
-
Bilasan
dan sikatan bronkus saat bronkoskopi
-
Transbronchial needle
aspiration (TBNA)**
-
Transtoracal biopsy (TTB) dengan tuntunan USG atau CT
scan**
·
Pemeriksaan histologi, bila BJH tidak berhasil
-
Biopsi KGB leher atau supraklavikula**
-
Biopsi
mediastinal**
-
Biopsi eksisional pada massa tumor yang besar**
-
Torakoskopi
diagnostik*
-
Video-assisted
thoracic surgery (VATS)*
Pemeriksaan
laboraturium
·
Uji tuberkulin bila curiga limfadenopati TB
·
Kadar T3 dan T4 untuk tumor tiroid
·
Tumor
marker*/**
-
a-
fetoprotein dan β-HCG untuk kelompok tumor sel germinal : meningkat pada
tumor nonseminoma
-
LDH
(lactate dehidrogenase)
-
PLAP
(placental alkaline posphatase)
Tidakan
bedah : orakotomi eksplorasi**
Pemeriksaan
lain
EMG : kemungkinan adanya
miastenia gravis
Pemeriksaan
dipilih sesuai dugaan tumor
* bila ada sarana
**
bila mungkin
1.
Tumor
mediatinum anterior
·
Timoma
·
Teratoma,
Seminoma
·
Limfoma
·
Karsinoma
·
Adenoma
paratiroid
·
Tiroid
intratorasik
·
Lipoma
·
Limfangioma
·
Aneurisma
aorta
2.
Tumor
mediastinum medial
·
Limfoma
·
Kista
perikardial
·
Kista
bronkogenik
·
Kista
metastatik
·
Granuloma
sistemik
3.
Tumor
mediastinum posterior
·
Tumor
neurogenik
·
Kista
bronkogenik
·
Kista
enterik
·
Xantogranuloma
·
Hernia
diafragma
·
Meningocele
·
Abses
paravertebrae
|
||||||||
V
|
Diagnosis
Banding
|
Kanker
paru primer
|
||||||||
VI
|
Penyulit
6.1.
Karena penyakit
6.2.
Karena tindakan
|
·
Sindroma
vena kava superior
·
Disfagia
·
Miastenia
gravis
·
Kelumpuhan
diafragma
·
Gagal
nafas
Biopsi
aspirasi transtorakal : perdarahan
|
||||||||
VII
|
Penatalaksanaan
7.1 Non-Farmakologi
7.2 Farmakologi
7.3 Terapi khusus
|
Sesuai dengan jenis tumor
-
Kemoterapi bila perlu sesuai jenis tumor
·
Ekstirpasi tumor bila memungkinkan, kecuali limfoma
malignum
·
Radioterapi
untuk tumor-tumor yang radiosensitif
·
Terapi
paliatif, simptomatis
o
Analgetik:
asam mefenamat, tramadol, ketoprofen, parasetamol+codein, Mst
o
Radioterapi emergensi untuk sindroma vena cava superior
o
|
||||||||
VIII
|
Catatan
Tambahan
|
|||||||||
IX
|
Daftar
Pustaka
|
1.
Perhimpunan
Dokter Paru Indonesia
Cabang Jakarta. Standard Pelayanan Medik Paru. Jakarta: PDPI Cabang Jakarta:
1998
2. Levasseur P. Thymomas. Aisner J, Arriagada R, Green MR, Martini N, Peny
MC, Eds. Comprehensive
Textbook of Thoracic Oncology. Baltimore
Maryland: Williams and Wilkins;
1996. p.653 – 667
3. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.
Tumor mediastinum (Tumor mediastinum nonlimfoma): Pedoman Praktis Diagnosis
& Penatalaksanaan Di Indonesia. PDPI. Jakarta: 2003
|
No comments:
Post a Comment