Estimated
Daily Phtalate Exposures In a Population of Mothers of Male Infants Exhibiting Reduced Anogenital Distance
TAKSIRAN PEMASUKAN FTALAT HARIAN PADA POPULASI IBU DARI
BAYI LAKI-LAKI MENUNJUKKAN PENGURANGAN JARAK ANOGENITAL
Diester ftalat telah menunjukkan toksisitas pada
reproduksi dan perkembangan pada studi terhadap hewan. Studi epidemologi
baru-baru ini menunjukkan, ftalat tertentu berhubungan erat dengan pengurangan
jarak anogenital pada bayi laki-laki, bukti pertama dari efek perkembangan pada
bayi laki-laki memperlihatkan pengaruh
ptalat pada masa kehamilan. Kami menggunakan dua metode yang sebelumnya telah
dipublikasikan untuk menaksir pemasukan ftalat harian terhadar empat jenis
ftalat yang memiliki metabolit dalam urine sangat berhubungan denagn efek
pengembangan pada 214 pasangan ibu dan bayi [ di-n-buti ftalat (DnBP), dietil
ftalat (DEP), butilbenzil ftalat(BBzP), diisobutil ftalat (DiBP)] dan terhadap
ftalat penting lainnya [di-2-etilheksil ftalat (DEHP)]. Kami menghitung nilai
tengah dan persentil ke-95 dari pemasukan harian terhadap DBP yaitu 0,99 dan
2,68 μg/kg/hari ; untuk DEP yaitu 6,64 dan 112,3 μg/kg/hari ; untuk BBzP, 0,50
dan 2,47 μg/kg/hari ; dan untuk DEHP, 1,32 dan 9,32 μg/kg/hari. Badan
perlindungan lingkungan Amerika Serikat
(EPA) merujuk dosis-dosis untuk bahan kimia yaitu 100 (DBP), 800 (DEP), 200
(BBzP), 20 (DEHP) μg/kg/hari. Nilai median dan persentil ke-95 dari pemasukan
ftalat dihubungkan dengan pengurangan jarak anogenital pada populasi studi yang
lebih rendah daripada dosis acuan EPA Amerika Serikat terhadap bahan kimia dan
bisa menjadi informasi terbaru tentang taksiran bahaya dan resiko bahan-bahan
kimia tersebut.
Ftalat digunakan dalam berbagai industri
dan terdapat dalam banyak produk
yang dikonsumsi oleh masyarakat seperti sabun, parfum, kosmetik, shampo,
alat-alat bangunan, cairan semprot, mainan plastik serta kemasan-kemasan
plastik. Dietilheksil ftalat (DEHP) adalah bahan baku plastik utama dalam polivinilkloridaserta
DEP dan DBP secara umum digunakan oleh konsumen dalam produk perawatan tubuh
seperti losion, pewangi, kosmetik, deodoran dan sediaan-sediaan farmasi.
Toksisitas pengembangan dan reproduksi dari beberapa ftalat telah diuji secara
intensif pada hewan. Pemasukan DEHP, DBP dan BBzP atau yang lebih lemah yaitu
diisononil ftalat pada masa kehamilan mampu mengurangi produksi testosteron
pada testis fetus (Lehmann dkk) yang dapat menimbulkan perkembangan yang tidak
sempurna pada saluran reproduksi pria dan cacat pada alat kelamin eksternal
(Ema dan Miwayaki 2001; Ema dkk. 2003;
Foster dkk 2000. ; Gray dkk. 2000; Mylchreest dkk. 1998).
Dalam penelitian yang dipublikasikan pada jurnal sebelumnya oleh beberapa
penulis yang berpartisipasi pada penelitian ini, Swan dkk. (2005) memberikan
gambaran pertama tentang efek perkembangan, sama dengan yang tampak pada studi
terhadap hewan, pada bayi laki-laki yang terpapar ftalat selama masa kehamilan.
Populasi penelitian dari Swan (2005) yang digambarkan dibawah ini, termasuk 134
orang wanita ynag memiliki bayi laki-laki, telah diuji pada 17 Desember 2004,
dari 134 orang tersebut, 85 wanita telah diambil sampel urinenya selama masa
kehamilan. Pada sampel urine ibu selama masa kehamilan ini, dianalisa 9 jenis
metabolit ftalat yang umumnya digunakan sebagai penanda biologis pemasukan
ftalat, dengan menggunakan metoda analitik yang telah dijelaskan sebelumnya.
134 bayi laki-laki termasuk 49 bayi yang tidak diambil sampel urine ibunya
selama kehamilan, telah dikumpulkan dan diuji secara fisika untuk menjelaskan
jarak anogenital (AGD), suatu penanda untuk kadar antiandrogen selama kehamilan
dan pengukuran organ reproduksi lainnya. Dari 9 metabolit ftalat dalam urine,
Swan dkk. menemukan bahwa kadar MEP, MBzP, MBP, MiBP pada urine ibu selama
kehamilan berhubungan erat dengan pengurangan AGD dan indeks anogenital pada
bayi (AGI = AGD / berat badan).
Walaupun dari 134 bayi laki-laki yang diuji, tak seorangpun menunjukkan
cacat dan penyakit yang nyata dan 86,6% dari bayi laki-laki ini buah zakar yang
tergolong normal, AGI berhubungan erat dengan derajat penyusutan testis, volume
penis dan ukuran skrotum. Konsentrasi pertengahan dari penelitian terhadap
metabolit ftalat ini berhubungan dengan AGI yang pendek dan penyusutan testis
yang tidak sempurna, sama dengan konsentrasi pertengahan yang diperoleh pada
populasi wanita di Amerika berdasarkan survei dari NHANES pada 2001-2002. Dosis
acuan terkini dari Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) Amerika Serikat untuk
DEP, DBP, BBzP, telah diformulasi dari awal 1990 dengan menggunakan studi pada
hewan. (DBP disempurnakan pada 1990, DEP
dan BBzP pada 1993 ). Dosis acuan seperti yang dijelaskan oleh EPA, dimaksudkan
sebagai dosis untuk pemasukan oral harian pada populasi manusia ( termasuk
kelompok yang sensitif), berkemungkinan tidak beresiko tinggi terhadap efek
yang hilang selam masa hidup. Karena data yang dijelaskan oleh Swan dkk. (2005)
mengusulkan efek perkembangan manusia pada level-level pemasukan sama dengan
data yang diamati pada populasi umum, yang kajiannya memberikan informasi yang
penting ketika mempertimbangkan beberapa pengaruh dosis acuan (RfD) terhadap
ftalat. Kajian-kajian yang bermanfaat untuk tujuan ini bisa digunakan untuk
menaksir pemasukan harian rata-rata ftalat pada penelitian terhadap individu.
Pada penelitian ini, kami menerapkan model farmakokinetik sederhana yang
pertama kali diusulkan oleh Kohn dkk. (2000) dan kemudian digunakan oleh Koo
dkk. (2002) untuk menghitung pemasukan diester ftalat harian pada wanita hamil
dalam populasi penelitian Swan. Kami juga menggunakan model kedua yang awalnya
diusukan oleh David dd. (2000) untuk membandingkan taksiran pemasukan kami
secara umum terhadap model yang pertama.
Bahan
dan metode
Populasi penelitian. Wanita yang
termasuk dalam penelitian ini, aslinya dimasukkan juga pada penelitian terhadap
keturunan berikutnya (SFFI), yaitu suatu penelitan kelompok kehamilan pada
klinik bersalin di Los Angeles, California; Minneapolis, Minnesota (Pusat
Kesehatan Universitas Minnesota); dan Columbia, Missouri (Ahli pengobatan
Universitas) dari September 1999 hingga Agustus 2002. Rincian kerjasama penelitian
dijelaskan oleh Swan dkk. Semua partisipan melengkapi quisioner dan setelah
pengumpulan urine dilakukan selama penelitian maka diperolehlah sampel urine.
Delapan puluh lima persen partisipan SFFI setuju untuk dihubungi kembalidan
para ibu diundang untuk berpartisipasi pada penelitian lanjutan SFF (SFFII).
Komite subjek dari semua institusi yang berpartisipasi menyetujui SFFI &
SFFII dan semua partisipan menandatangani persetujuan yang diberikan pada
setiap penelitian.
Pada penelitian Swan dkk., penulis
melaporkan bahwa data hasil penelitian terhadap bayi laki-laki yang diteliti
pertama kali pada masa kehamilan sudah dilengkapi pada 17 Desember 2004. Semua
ini termasuk 172 bayi laki-laki, 134 yang memiliki data AGD, umur, dan berat
badan yang lengkap. Kadar metabolit ftalat dalam urine pada 214 pasangan ibu
& bayi juga diperoleh yang 85 diantaranya adalah bayi laki-laki yang
memiliki kelengkapan data berupa ukuran AGD, umur, berat badan dan sampel urine
ibunya telah diambil selama kehamilan. Kami menggunakan kadar monoester ftalat dalam urine dari 24 pasangan
ibu dan bayi pada populasi penelitian untuk menghitung taksiran pemasukan
harian. Kadar monoester untuk populasi penelitian yang lengkap (n=214)
ditunjukkan pada tabel 1. Populasi penelitian ini memiliki kadar monoester
dalam urine yang sangta mirip dengan
kadar yang ditemukan pada subset populasi yang digunakan oleh Swan. Distribusi
metabolit ftalat antar kelompok dari 85-214 wanita adalah sama. Konsentrasi
monoester median pada kelompok 85 adalah 128,4 ng/mL (MEP), 13,5 ng/mL (MBP),
8,3 ng/ mL (MBzP), 2,5 ng/ml (MiBP), 3,3 ng/ mL (MEHP), 11,4 NG/mL (MEHHP), DAN
11,1 NG/mL (MEOHP). Kami telah mengevaluasi sampel terbesar karena sampel ini
memberikan banyan informasi pada distribusi kadar ftalat.
Kami menghitung pemasukan harian
metabolit ftalat yang secara statistik berhubungan erat dengan pengurangan AGI
pada penelitian Swan dan metabolit DEHP. Meskipun metabolit DEHP tidak
berhubungan erat dengan AGI pada
penelitian Swan, hubungan dari dua metabolit oksidatif DEHP ( MEOHP dan MEHHP),
besarnya bisa dibandingkan dengan metabolit DBP &BBzP. Selain itu, terdapat
literatur yang menunjukkan efek hubungan antara androgen median dengan DEHP.
Taksiran
pemasukan harian. Kohn dkk. (2000) menghitung pemasukan harian pada tiap
individu dalam populasi dengan menggunakan suatu model 2-kompartemen linear.
Persamaan kecepatan penggabungan normal dari ekskresi fraksional adalah:
FE=
1-exp (-k total t) [1]
FU= (ku/
k total) x [1-exp (-ktotal
t)] [2]
Dimana FE =
Total fraksi dan FU = Fraksi dalam urine dari dosis yang tereliminasipada waktu
t, dan k total dan ku
= konstantakecepatan orde pertama yang nyata dari total eliminasi dan eliminasi
monoester dalam urine. Kami menghitung dua konstanta kecepatan , k total dan ku dengan menggunakan
nilai yang telah dipublikasikan sebelumnya untuk fraksi yang diekskresi dari
tiap diester induk. Nilai FE dan Fu dari Kohn dkk., sebenarnya dihitung dari
penelitian terhadap manusia dan hewan yang digunakan untuk semua metabolit yang
dilaporkan oleh Swan dkk. (2005), kecuali MiBP, yang tidak diperhitungkan oleh
Kohn dkk. Kami mengasumsikan bahwa FE dan FU untuk MiBP dan diester induknya
sama dengan FE dan FU yang dihitung untuk MBP dan DnBP. Persamaan kecepata
ekskresi digunakan untuk menaksir k total dan ku untuk dimasukkan
kedalam persamaan Kohn untuk menaksir pemasukan ftalat.
Kohn dkk. (2000)memberikan persamaan
lanjutan untuk kecepata pemasukan bagi suatu individu, memperkirakan pemasukan
tetap, dan jarak ruang metabolit diester.
Pemasukan harian (μg/kg/hari)=
[ME(μg/g)xCE(mg/kg/hari)/f x 1,000(mg/g)] x [MWd/
MWM] [3]
Dimana ME = Kadar
monoester dalam urine per gram kreatinin, CE = Kecepatan ekskresi kreatinin
yang dinormalkan oleh berat tubuh, f = Rasio ekskresi urine terhadap total eliminasi (ku/ k total)
dan MWd dan MWM = berat molekul masing-masing diester dan
monoester. Kami menggunakan nilai 18 mg/kg/hari untuk CE dan kadar kreatinin
biasa (ME) untuk tip subjek dalam penelitian. Kadar ftalat dalam urine pada
kreatinin biasa dan tidak biasa dari 214 sampel penelitian ditunjukkan dalam
tabel 1.
Sebagai perbandingan, kami juga
menaksir pemasukan harian menggunakan persamaan kedua yang dipublikasikan oleh
David (2000) dan kemudian digunakan oleh Koch (2003).
Pemasukan harian
(μg/kg/hari)=
[ME(μg/g)xCE(mg/kg/hari)/f UE x 1,000(mg/g)] x [MWd/ MWM] [4]
Persamaan ini
merupakan versi alternatif dari metode Kohn dan menghasilkan nilai pemasukan
yang serupa. Variabel yang digunakan pada persamaan ini sama dengan variabel
yang digunakan pada persamaan Kohn kecuali f UE, fraksi molar dari
monoester yang diekskresikan melalui urine
dihubungkan dengan diester induk yang digunakan pada tempat yang sama. Nilai
ekskresi urine fraksional untuk DBP (0,69) dan BBzP (0,73) yang diambil dari
data yang telah dipublikasikan oleh Anderson dkk. (2001). Untuk DEP, kami
menduga bahwa faktor ekskresinya sama denagn DBP yang diperoleh oleh Koch dkk.
(2003). Dan Kohn dkk. (2000). Data ekskresi fraksional untuk ketiga metabolit DEHP
diukur pada penelitian Swan dkk. yang diambil dari data yang dipublikasikan
oleh Koch (2005). Nilai untuk mono (2-etilheksil)ftalat (MEHP), MEHHP, dan
MEOHP adalah 0,059 ; 0,233 ; dan 0,150.
Kami menghitung pemasukan DEHP
berdasarkan ketiga metabolit secara bebas dan juga berdasarkan nilai rata-rata
dari pemasukan yang dihitung menggunakan metabolit kedua (MEHHP dan MEOHP).
DEHP adalah senyawa yang dimetabolisme pertama kali menjadi MEHP, yang kemudian
dimetabolisme lagi menjadi berbagai produk lainnya termasuk MEHHP dan MEOHP.
Ketiga metabolit tersebut kemungkinan bersifat toksik (Koch dkk. 2005) dan
taksiran pemasukan DEHP berdasarkan ketiga metabolit yang berbeda untuk
dibandingkan dengan berbagai taksiran. Kami membuat konsentrasi MBP dan MiBP
seperti ukuran yang dikombinasikan, dari kadar DBP. Hal ini membuatnya
konsisten dengan literatur sebelumnya tentang DBP, yang tidak dibeda-bedakan
antara iso- dan isomer n-butil. Kami menganggap MBzP adalah metabolit utama
dari BBzP. MBP adalah suatu metabolit minor dari BBzP tapi hanya 6 % dari
diester BBzP yang tidak terbentuk, diekskresikan sebagai MBP (Anderson dkk. 2001)
Hasil
Hasil untuk pemasukan DEP , DBP, dan
BBzP pada wanita menurut penelitian Swan, dihitung menggunakan metode Kohn
(2000), diperlihatkan pada tabel 2. Monoester-monoester yang relefan ditunjukkan
oleh diester induknya. Dengan
menggunakan persamaan Kohn, kami menaksir median dan persentil ke-95 dari
pemasukan harian DBP yaitu 0,99 dan
2,68 (μg/kg/hari) ; DEP 6,64 dan 112,3 (μg/kg/hari) ; BBzP, 0,50 dan 2,47
(μg/kg/hari) ; dan DEHP, 1,32 dan 9,32 (μg/kg/hari).
Taksiran pemasukan dihitung
menggunakan persamaan David (2000) dan dibandingkan dengan metode Kohn pada
tabel 3. Metoda David menghasilkan taksiran pemasukan sekitar 20 % lebih
rendah. Pengcualiannya adalah DEHP yang taksiran pemasukannya sekitar 30-80%
lebih tinggi berdasarkan metoda David., tergantung pada metabolit yang mana
yang digunakan dalam perhitungan.
Diskusi
Kami telah menaksi
pemasukan dari berbagai diester ftalat pada populasi pasangan ibu dan bayi,
yang menunjukkan efek perkembangan yang dihubungkan dengan konsentrasi
metabolit ftalat dalam urine selama kehamilan. Model yang kami gunakan untuk
menaksir kadar tidak memberi dugaan tentang rute pemasukan. Terdapat banyak
kemungkinan rute pemasukan ftalat, termasuk dermal, injeksi, dan inhalasi.
Meskipun demikian, diester ftalat dan metabolitnya dikeluarkan dari tubuh dalam
beberapa hari, dengan dosis terbesar yang dikeluarkan adalah pada 24 jam
pertama. Ada beberapa hal yang secara relatif tidak ditemukan dalam populasi
yang mengindikasikan bahwa pemasukan pada tingkat yang diamati pada penelitian
ini, memperlihatkan pemasukan harian yang berkelanjutan.
Taksiran pemasukan median untuk DBP
dan BBzP pada populasi penelitian Swan (2005) dimana (n=214) adalah kelompok
1(μg/kg/hari), dan untuk DEP adala kelompok 6 (μg/kg/hari). Dosis acuan terkini
dari EPA Amerika Serikat adalah 100
μg/kg/hari (DBP), 200 μg/kg/hari (BBzP), dan 800 μg/kg/hari (DEP) yang semuanya
100 kali lebih besar daripada pemasukan median pada populasi Swan (2005).
Terdapat sumber potensial yang tidak
pasti ada persamaan David & Kohn. Kecepatan ekskresi kreatinin dikenal
dengan akurasi 10 % (Kohn 2000). Selanjutnya, Kohn dkk. mendiskusikan potensial
yang tidak pasti pada total dan nilai ekskresi urine ( FE dan FU ). Karena Kohn
dkk. menggunakan data ekskresi hewan untuk beberapa metabolit, mereka menaksir
bahwa nilai FE mereka memiliki keakuratan 50 % dimana nilai FU bisa merubah 15
lipatan diantara spesies manusia pada pertengahan. Meskipun kami menggunakan
nilai ekskresi urine fraksional, yang diperoleh dari penelitian terhadap
manusia pada perhitungan kami, menggunakan persamaan David. Ada banyak perdebatan sains yang menganggap
kegunaan yang tepat dari nilai f UE saat menggunakan persamaan David
dalam menghitung Nilai pemasukan DEHP. David (2004) telah memperdebatkan
kegunaan f UE untuk MEHP
adalah 13 %, dihitung dari data ekskresi
yang disediakan oleh Anderson (2001). Dalam jawaban untuk David dan Koch
mendukung penggunaan f UE untuk MEHP yaitu 2,4 % dan juga memberikan
argumen matematis kemungkinan 13 % penggunaan f UE untuk MEHP. Pilihan nilai f UE penting karena nilai ini mempengaruhi hasil
dari perhitungan pemasukan. Kami menggunakan nilai f UE dari data
ekskresi manusia terbaru terhadap DEHP (Koch dkk. 2005). Nilai f UE berada diantara nilai yang sebelumnya diajukan
oleh David dan Koch. Perhitungan pemasukan kami menggunakan nilai ini tidak
sama dengan perhitungan menggunakan metabolit oksidatif dari DEHP (MEHHP dan
MEOHP) dan dengan perhitungan kami menggunakan metode Koch dkk. yang tidak
menggunakan nilai f UE. Taksiran pemasukan kami dari persamaan Kohn
dan David adalah sama, yaitu hubungan yang bisa diterima antara model dan
parameter yang digunakan.
Pemasukan pada populasi penelitian
wanita hamil adalah sama atau agak lebih rendah daripada yang didokumentasikan
pada populasi wanita lainnya pada usia reproduktif. Konsentrasi MBP pada wanita
berusia diatas 6 tahun dalam NHANES 2001-2002 (21,5 v /gram kreatinin)
dibandingkan dengan hasil pada populasi penelitian Swan dkk. (2005) dan
konsentrasi median MBzP dalam NHANES 2001-2002 ( 15,1 μg / gram kreatinin) sama
dengan nilai pada populasi penelitian Swan (11,7 μg / gram kreatinin). Pada
populasi 97 orang wanita berumub 20-40 tahun yang dievaluasi pada penelitian
Kohn, konsentrasi median dari MBP, MBzP, MEP dan MEHP lebih besar daripada konsentrasi
median pada populasi penelitian Swan. Populasi dari 25 orang wanita hamil di
New York menunjukkan bahwa konsentrasi median dalam urine dari MBP, MEP, dan
MBzP dalam ukuran kelompok yang sama tapi lebih tinggi daripada konsentrasi
yang diamati pada populasi penelitian Swan (Adibi dkk. 2005).
Kecuali untuk penelitian Adibi dkk.
(2003), penelitian-penelitian yang dijelaskan diatas dilakukan pada wanita yang
tidak hamil sedangkan wanita-wanita pada penelitian Swan sedang dalam kondisi
hamil. Perbedaan jumlah cairan dan metabolisme antara kelompok yang hamil dan
tidak hamil bisa menjelaskan kembali perbedaan temporal dan pemasukan material
yang mengandung ftalat. Penelitian Kohn dkk. (2000) mengevaluasi sampel yang
telah dikumpulkan dari tahun 1988-1994 (NHANES III), sedangkan populasi
penelitian Adibi dkk. (2003) mengevaluasi sampel pada tahun 2000. Sampel-sampel
populasi penelitian dari Swan dkk. dikumpulkan dari tahun 2000 hingga 2003.
Seperti yang dibicarakan pada
penelitian Swan dkk., hubungan yang diamati antara ftalat pada masa kehamilan
dengan AGD pada bayi laki-laki adalah sama dengan yang diamati pada penelitian
terhadap hewan yang perubahan-perubahannya hanya tampak pada dosis yang lebih
tinggi (Swan 2005). Untuk DBP, Mylchreest (2000) menemukan efek ketergantungan
androgen dari pemasukan pada tikus seperti penurunan AGD, penahanan puting
susu, dan cacat pada saluran reproduksi. Poin penting terakhir yang diamati
adalah ketergantungan dosis meningkat pada kondisi areola toraks dan
perkembangan puting susu saat dibandingkan dengan hewan kontrol, kelompok dosis
yang palig rendah secara statistik adalah 100 mg/kg/hari (100.000 μg / kg/hari). Ini lebih bagus daripada nilai
yang diperoleh pada penelitian Swan. Beberapa perbedaan bisa dihubungkan dengan
perbedaan pada rancangan penelitian, yang Mylchreest bandingkan tiap kelompok
dosis hanya dengan kontrol dan tidak ada
uji secara keseluruhan antar dosis-dosis, yang kontras denga penelitian Swan
yang melihat pada fungsi respon dosis selanjutnya. Penelitian ini juga
menjelaskan bahwa manusia lebih sensitif dari pada hewan dalam pemasukan
ftalat. Studi pemisahan ( Lehmann 2004) menunjukkan secara statistik
pengurangan produksi testosteron pada testis fetus dengan pemasuka DnBP harian serendah 50 mg/kg/hari
pada penelitian terhadap tikus. Perubahan aktivitas dari enzim yang terlibat
dalam produksi testosteron diamati pada level DnBP serendah 0,1 mg/kg/hari.
Dengan memberikan ukuran sampel yang kecil pada penelitian (4-5 fetus pada
kelompok pemeliharaan) memungkinkan efek pada dosis DnBP < 50 mg/kg/hari,
bisa mengurangi produksi testosteron secara signifikan pada penelitian terhadap
hewan.
Selain itu, hubungan yang diamati pada
penelitian Swan, pada konsentrasi lebih rendah menunjukkan rencana yang nyata
yang terjadi pada populasi manusia dimana pemasukan dari beberapa faktor
lingkungan yang bisa mempengaruhi dosis pada efek yang tampak pada penelitian Swan,
banyak ftalat yang memiliki efek androgen yang berkaitan yang dideteksi pada
wanita. Pada penelitian terhadap hewan, hanya satu jenis bahan kimia yang
dihitung pada satu waktu, yang tidak bisa dihitung pada efek pemasukan, yang
banyak terjadi pada populasi manusia. Penelitian terbaru dengan tikus yang
diberi dosis dengan campuran bahan kimia anti-androgen termasuk DBP, DEHP,
BBzP, dan empat herbisida yang berbeda, mengindikasikan bahwa semua campuran
bahan-bahan kimia yang diuji, bereaksi untuk menghasilkan efek dosis tambahan
pada jaringan yang ketergantungan androgen (Gray 2006).
Swan (2005)
menemukan efek perkembangan yang berhubungan denga pemasukan ftalat pada
populasi manusia. Pemasukan yang dihubungkan dengan efek perkembangan organ-organ
reproduksi pada bayi laki-laki, bisa dibandingkan dengan pemasukan yang diamati
pada populasi wanita di Amerika Serikat dan dua kelompok magnitudo yang lebih
rendah daripada dosis acuan yang diduga protektif oleh EPA Amerika Serikat.
Nilai dari taksiran pemasukan kami masih kurang jelas saat dihitung menggunakan
dua model yang berbeda dan faktor ekskresi yang berbeda. Kami telah memperoleh
taksiran pemasukan untuk ftalat yang diuji, untuk mengetahuipengaruh kesehatan
pada populasi penelitian. Informasi ini merupakan asset untuk beberapa
penelitian terhadap ftalat di masa depan.
No comments:
Post a Comment