FILARIASIS
- Mana yang lebih didahulukan, pemberian obat atau operasi?operasi dilakukan jika telah ampai ke mata
- Bagaimana bisa samai ke mata?apakah akan menetap dimata? 1-4;ahun terbentuk menjadi cacing dewasa lalu bermigrasi ke subcutan dan bisa mencapai tangan atau bagian tubuh lainny dan mata, karena mata mengandung jaringan minyak
- Pada siklus hidupny, bagaimana bentuk larva stadium 2?bentuk tersebut bukan tahapanny melainkan hanya sebuah istilah.larva 2>bentuk intermediet. Larva 3>bisa menginfeksi
- Diagnosa yang lebih spesifik?apakah ada pemeriksaan setelah pengobatan?pemeriksaan sampel darah, pemeriksaan cacing dalam tubuh, dan elisa
- DEC kontra indikasi dengan apa?apa saran farmasis?kontraindikasi untuk wanita hamildan lansia. saran:ada efek samping mual dan muntah
- Ada peningkatan IgE dan eosinofil. apa treatment perlu ditambah anti inflamasi?tidak karena radang yang terjadi karena cacing yang berpindah-pindah
FILARIASIS
DEFINISI
Filariasis
adalah penyakit menular (Penyakit Kaki Gajah) yang disebabkan oleh cacing
Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat
menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat
menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun
laki-laki.
CACING FILARIAL
Tiga spesies cacing filarial yaitu;
- Wucheria Bancrofti
- Brugia Malayi
- Brugia Timori
Morfologi:
- Cacing dewasa berbentuk silindris, halus seperti benang putih serta berukuran panjang 55 – 100 mm dan tebal 0,16 mm
- Cacing jantan lebih kecil, 55 mm – 0,09 mm
Daur hidup:
Cacing tumbuh dan berkembang dalam otot
nyamuk. Sekitar 3 minggu, pada stadium 3, larva mulai bergerak aktif dan
berpindah ke alat tusuk nyamuk. Lalu nyamuk pembawa mikrofilaria menggigit
manusia. Didalam tubuh manusia, bersama aliran darah, larva keluar dari
pembuluh kapiler dan masuk ke pembuluh limfe. Setelah dewasa, cacing menyumbat
pembuluh limfe dan menghalangi cairan limfe sehingga terjadi pembengkakan.
Selain di kaki, pembengkakan bisa terjadi di tangan, payudara, atau buah zakar.
VEKTOR
Hingga
saat ini telah diketahui ada 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex,
Mansonia, Aedes & Armigeres yang dapat berperan sebagai vector penular
penyakit kaki gajah di wilayah Indonesia.
EPIDEMIOLOGI
Penyakit
Kaki Gajah tersebar luas hampir di Seluruh propinsi di Indonesia. Berdasarkan
laporan dari hasil survei pada tahun 2000 yang lalu tercatat sebanyak 1553 desa
di 647 Puskesmas tersebar di 231 Kabupaten 26 Propinsi sebagai lokasi yang
endemis, dengan jumlah kasus kronis 6233 orang. Hasil survai laboratorium,
melalui pemeriksaan darah jari, rata-rata Mikrofilaria rate (Mf rate) 3,1 %,
berarti sekitar 6 juta orang sudah terinfeksi cacing filaria dan sekitar 100
juta orang mempunyai resiko tinggi untuk ketularan karena nyamuk penularnya
tersebar luas.
CARA PENULARAN
Seseorang
dapat tertular atau terinfeksi penyakit kaki gajah apabila orang tersebut
digigit nyamuk yang infektif yaitu nyamuk yang mengandung larva stadium III (
L3 ). Nyamuk tersebut mendapat cacing filarial kecil ( mikrofilaria ) sewaktu
menghisap darah penderita mengandung microfilaria atau binatang reservoir yang
mengandung microfilaria. Siklus Penularan penyakit kaiki gajah ini melalui dua
tahap, yaitu perkembangan dalam tubuh nyamuk ( vector ) dan tahap kedua
perkembangan dalam tubuh manusia (hospes) dan reservoair.
PENCEGAHAN
Menghindarkan
diri dari gigitan nyamuk vector ( mengurangi kontak dengan vector) misalnya
dengan menggunakan kelambu sewaktu tidur, menutup ventilasi rumah dengan kasa
nyamuk, menggunakan obat nyamuk semprot atau obat nyamuk baker, mengoles kulit
dengan obat anti nyamuk.
GEJALA KLINIS
Gejala klinis Filariais Akut adalah;
- Demam berulang-ulang selama 3 - 5 hari, Demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat
- pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit
- radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis)
- filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah
- pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema)
Gejal klinis yang kronis adalah;
- pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti)
DIAGNOSIS
Filariasis
dapat ditegakkan secara Klinis yaitu bila seseorang tersangka Filariasis
ditemukan tanda-tanda dan gejala akut ataupun kronis ; dengan pemeriksaan darah
jari yang dilakukan mulai pukul 20.00 malam waktu setempat, seseorang
dinyatakan sebagai penderita Filariasis, apabila dalam sediaan darah tebal
ditemukan mikrofilaria.
PENGOBATAN
Pengobatan
sudah ditetapkan oleh WHO dalam Kesepakatan Global (The Global Goal of
Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health problem by The Year
2020). Program eliminasi dilaksanakan melalui pengobatan massal dengan DEC
(Diethyl Carbamazine Citrate) dan Albendazol setahun sekali selama 5 tahun
dilokasi yang endemis dan perawatan kasus klinis baik yang akut maupun kronis
untuk mencegah kecacatan dan mengurangi penderitanya.
Dosis
obat untuk sekali minum adalah, DEC 6 mg/kg/berat badan, Albenzol 400 mg
albenzol (1 tablet ). Pengobatan massal dihentikan apabila Mf rate sudah
mencapai < 1 %, Secara individual dilakukan pada kasus klinis, baik stadium
dini maupun stadium lanjut, jenis dan obat tergantung dari keadaan kasus.
Indonesia
akan melaksanakan eliminasi penyakit kaki gajah secara bertahap dimulai pada
tahun 2002 di 5 kabupaten percontohan. Perluasan wilayah akan dilaksanakan
setiap tahun.
Pencegah
reaksi samping seperti demam dilakukan dengan memberikan paracetamol.
No comments:
Post a Comment