Friday, June 26, 2015

FUROSEMID


FUROSEMID (Anonim 2007, Anonim 2003)
Indikasi :Penanganan edema yang berhubungan dengan gagal jantung koroner dan penyakit hati, diberikan tunggal atau dalam kombinasi dengan antihipertensi pada penanganan hipertensi.

Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian
*      Dewasa : Oral :Dosis awal 20-80 mg/dosis,dengan peningkatan 20-40 mg/dosis pada interval 6-8 jam; umumnya dosis pemeliharaan adalah dua kali sehari atau setiap hari; mungkin dititrasi lebih dari 600 mg/hari pada keadaan edermatous parah.
*      Untuk hipertensi : 20-80 mg/hari dalam dua dosis terbagi.
*      i.m / i.v : 20-40 mg/dosis, yang mungkin diulang 1-2 kali sesuai kebutuhan dan ditingkatkan 20 mg/dosis sampai tercapai efek yang diinginkan.Interval dosis yang umum : 6-12 jam.
*      Untuk edema paru-paru akut, dosis yang umum digunakan adalah 40 mg, i.v selama 1-2 menit.Jika belum tercapai respon, dosis ditingkatkan sampai 80 mg.
*      Infus i.v kontinyu :Dosis bolus i.v adalah 0,1mg/kg diikuti dengan infus i.v kontinyu 0,1 mg/kg/hari-dosis ditingkatkan setiap 2 jam sampai maksimum 0.4 mg/kg/jam jika output urin adalah <1 mL/kg/jam, Dosis ini telah terbukti efektif dan menurunkan kebutuhan harian furosemid dibandingkan dengan penggunaan furosemid yang tidak teratur.
*      Pasien lanjut usia (Oral, i.m / i.v) :Dosis awal : 20 mg/hari, ditingkatkan perlahan sampai mencapai respon yang diharapkan.
*      Penyesuaian dosis pada gangguan ginjal : gagal ginjal akut; dosis tinggi (lebih dari 1-3 g/hari melalui oral/i.v) telah digunakan sebagai dosis awal untuk mencapai respon yang diharapkan, dihindari untuk keadaan oligouri.
*      Gagal jantung refraktori :Oral, i.v : dosis 8 g/hari telah digunakan.

Farmakologi : Furosemid adalah suatu diuretika yang bekerja dengan cara menghambat reabsorbsi ion Na pada jerat Henle. Mekanisme Aksi :Inhibisi reansorpsi natrium dan klorida pada jerat Henle menaik dan tubulus ginjal distal, mempengaruhi sistem kotranspor ikatan klorida, selanjutnya meningkatkan ekskresi air, natrium, klorida magnesium dan kalsium.
*      Onset kerja : Diuresis oral : 30-60 menit; i.m : 30 menit; i.v : ~ 5 menit.
*      Durasi : oral 6-8 jam, i.v : 2 jam.
*      Absorpsi oral : 60-67%.
*      Ikatan protein :> 98%.
*      Metabolisme : melalui hati.
*      T½ eliminasi : 0.5 -1.1 jam, sakit ginjal parah : 9 jam.
*      Ekskresi melalui urin : (oral : 50%, i.v : 80%) selama 24 jam; feses (sebagai obat yang tidak berubah) : klirens non ginjal diperpanjang pada pasien gangguan ginjal.
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap furosemid, atau komponen lain dalam sediaan atau sulfonil urea, anuria, pasien koma hepatik atau keadaan penurunan elektrolit parah sampai keadaannya membaik.
Efek Samping : Hipotensi ortostatik, tromboflebitis, aortitis kronik, hipotensi akut,serangan jantung (akibat pemberian melalui I.V atau I.M), parethesias, vertigo, pusing, kepala terasa ringan, sakit kepala, pandangan kabur, demam, tidak bisa beristirahat, hiperglikemia, hiperurisemia, hipokalemia, hipokloremia, alkalosis metabolik, hipokalsemia, hipomagnasemia, hiponatremia, dermatitis eksfoliatif, eritema multiform, purpura, fotosensitifitas, urtikaria, rashm pruritusm vaskulitis kutan, spasmus saluran urin, frekuensi uriner, anemia aplastik (jarang), trombositopenia, agranulositosis (jarang), anemia hemolitik, anemia, leukopenia, anemia, gangguan pendengaran (sementara atau permanen; pada pemberian I.M atau I.V). tinitus, tuli sementara (pada pemberian i.m atau i.v cepat), vaskulitis, alergi nefritis intestinal, glikosuria, penurunan kecepatan filtrasi dan aliran darah pada ginjal (karena overdiuresis), kenaikan BUN  sementara.
Interaksi
*      Dengan Obat Lain :Hipokalemia yang diinduksi oleh furosemid akan menyebabkan toksisitas pada digoksin dan dapat meningkatkan risiko aritmia dengan obat-obat yang dapat meningkatkan interval QT, termasuk antiaritmia tipe Ia dan III, cisaprid dan beberapa kuinolon (sparfloksasin, gatifloksasin dan moksifloksasin). Risiko toksisitas litium dan salisilat akan meningkat dengan adanya diuretik loop. Efek hipotensi dan/atau efek lanjut pada ginjal dari inhibitor ACE dan anti inflamasi non steroid akan meningkat dengan adanya hipovolemia yang diinduksi oleh furosemida, Efek obat bloker adrenergik perifer atau bloker ganglion dapat ditingkatkan oleh furosemid. Furosemid dapat meningkatkan risiko toksisitas dengan agen ototoksik lain (aminoglikosida, cis-platinum), terutama pada pasien dengan disfungsi ginjal. Efek sinergis diuretik lebih cenderung terjadi pada penggunaan bersama obat antihipertensi lain dan hipotensi dapat terjadi. Indometasin, aspirin, fenobarbital, fenitoin dan antiinflamasi non steroid dapat menurunkan efek natriuretik dan hipotensif dari furosemid. Colestipol, kolestiramin dan sukralfat akan menurunkan efek furosemid, beri jarak pemberian 2 jam. Furosemid dapat mengantagonis efek relaksan otot skeletal (tubokurarin).Toleransi glukosa dapat diturunkan oleh furosemid, perlu penyesuaian dosis obat hipoglikemik.Metformin dapat menurunkan konsentrasi furosemid.
*      Dengan Makanan :Konsentrasi furosemid menurun dengan adanya makanan.Hindari dong quai, efedra, yohimbe, ginseng (memperparah hipotensi), bawang putih (dapat meningkatkan efek hipertensi), batasi penggunaan licorice.
Pengaruh
*      Terhadap Kehamilan : Faktor resiko : C
*      Terhadap Ibu Menyusui : Furosemid didistribusi ke air susu, gunakan dengan hati-hati.
Bentuk Sediaan :Tablet 40 mg, Injeksi i.v./i.m. 10mg/ml, Ampul 2 ml
Peringatan : Diuretik loop adalah diuretik kuat, monitor dengan ketat dan evaluasi dosis untuk mencegah ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, berikan perhatian pada penggunaan bersama obat nefrotoksik atau ototoksik, pasien yang tidak diketahui hipersensitifitasnya terhadap sulfonamida atau diuretik lain (kemungkinan adanya sensitifitas silang; hindari penggunaan pada pasien dengan riwayat reaksi berat).
Informasi Pasien
1)      Urin yang keluar akan lebih banyak dan sering,ini membantu pengeluaran air dalam tubuh serta menurunkan tekanan darah.
2)      Makanlah buah atau makanan untuk mengganti kehilangan kalium yang banyak terbuang bersama urin.
3)      Jika timbul nyeri otot, mual, pusing, radang pada pangkal tenggorokan, ruam kulit, nyeri pada persendian, segeralah ke dokter.
4)      Makanlah obat ini pada waktu yang sama setiap harinya ,jika mungkin janganlah dimakan sebelumtidur karena tidur akan terganggu dengan seringnya urinasi.
5)      Jauhkan dari jangkauan anak.

No comments:

Post a Comment