Saturday, September 12, 2015

ANALISA MAKANAN



ANALISA MAKANAN
Pada tahun 1810 seorang dari prancis, Nivholas Appert menerbitkan sebuah buku bagaimana cara pengawetan makanan. Cara pengawetan makanan ini sampai sekarang masih digunakan seperti cara sterilisasi. Tadinya orang tidak mengetahui apa penyebabnya bahan makanan yang telah diproses dengan baik tetap masih cepat rusak selama penyimpanan baru 1840 orang dapat menemukan cara pemeriksaan bahan makanan yang sudah dikalengkan. Caranya adalah bahan-bahan makanan yang sudah dikalengkan disimpan dalam ruangan pada suhu 32-43 C selama 1 bulan , apabila proses pengawetannya tidak memenuhi syarat maka bahan makanan yang dikalengkan tersebut tutupnya sebelah atas dan bawah akan menggelembung. Ini berarti bahan makanan tersebut telah mengalami kerusakan. Tetapi apabila dalam waktu 1 bulan tidak mengalami perubahan maka bahan makanan ini dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama. Ini merupakan cara yang sederhana dalam penentuan kerusakan makanan kaleng.
Negara yang dianggap maju, negara yang mampu menggunakan teknologi dalam proses pembuatan makanan dan pemeriksanaan kualitas sehingga negara tersebut mempunyai  kemampuan menyimpan bahan makanan dalam waktu cukup lama.
Setelah PD II, orang telah menggunakan teknologi yang maju dan efisien dalam menghasilkan bahan makanan yang berkualitas baik dan tahan lama.
Yang dimaksud makanan menurut FDC adalah:
  1. bahan yang digunakan untuk makanan atau minuman bagi manusia dan hewan.
  2. permen karet (chewing gum)
  3. bahan yang digunakan sebagai bahan tambahan pada makanan dan minuman
menurut FDC bahan-bahan makanan tersebut tidak dibenarkan mengandung zat yang bersifat racun terhadap manusia maupun hewan atau zat-zat yang dapat mengganggu kesehatan manusia
bahan baku hasil pertanian tidak dibenarkan mengandung residu pestisida dan bahan kimia lainnya. Apabila tidak dapat dihindarkan adanya senyawa kimia yang terdapat pada bahan pertanian ada batasan-batasan yang diatur dengan UU
DASAR-DASAR PEMERIKSAAN KUALITAS
  1. Pemeriksaan bahan baku
  2. pemeriksaan proses
  3. pemeriksaan hasil akhir

apabila pemeriksaan dari bahan baku dan pemeriksaan pada proses pembuatan dilakukan dengan baik maka pemeriksaan hasil akhir hanya bersifat sekunder. Tetapi pada kenyataannya pemeriksaan bahan baku dan pemeriksaan selama proses tidak menurut yang diharapokan maka disini perlu dilakukan pemeriksaan hasil akhir.
Yang perlu diperhatikan lagi adalah zat-zat utama yang digunakan untuk proses pembuatan makanan dan zat tambahan yang digunakan dalam jumlah sedikit perlu dikontrol dengan baik. Sebagai contoh: zat-zat tambahan ini digunakan dalam jumlah sedikit sedangkan persediaanya dalam jumlah cukup besar maka kemungkinan zat tambahan ini bisa terkontaminasi dan bisa juga mengalami kerusakan.
Jadi perlu pemeriksaan baku dan proses untuk mendapatkan hasil yang lebih layak digunakan sebagai bahan makanan. Jadi faktor kualitas bahan makanan sangat menentukan selain layak untuk dimakan, lama penyimpanan sehingga bahan makanan ini dapat terdistribusi pada daerah lain. Selain itu, pada prosesnya alat-alat yang digunakan harus diperhatikan sehingga alat ini tidak menyebabkan bahan makanan menjadi rusak atau terjadinya kontaminasi.
Makanan dianggap melanggar hukum apabila dibungkus atau disimpan pada keadaan tidak memenuhi syarat dan kebersihan sehingga dapat mengganggu kesehatan manusia selain dari bahan-bahan yang digunakan bebas dari zat-zat yang dapat menyebabkan toksis pada manusia yang perlu diperhatikan juga adalah penggunaan wadah yang sesuai dan bebas dari zat toksik. Wadah bisa berupa kaleng, botol, atau plastik
Bahan-bahan makanan terutama bahan baku yang digunakan tidak diperkenankan bahan baku yang rusak dan kotor. Apabila berasal dari hewan, maka hewan ini matinya karena dipotong bukan karena sakit.
Pada wadah makahan diberikan etiket sesuai dengan senyawa yang terkandung dalam wadah tersebut. Tidak boleh diberikan keterangan yang tidak sesuai. Sebagai contoh penambahan sari buah dengan air harus tertulis pada etiket, begitu juga dengan zat warna. Tidak boleh memberikan keterangan yang palsu.
Pada saat sekarang yang menjadi problem adalah bahan-bahan makanan yang dapat diterima (acceptable) dan aman dalam jumlah cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan yang selalu meningkat.
Disini berperanlah berbagai disiplin ilmu seperti tekknologi kimia, teknologi pangan, dll. Untuk mencapai hasil yang lebih baik maka sangat berperan teknologi yang telah dikaji secara ilmiah.

No comments:

Post a Comment