Monday, June 1, 2015

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA BAHAN ALAM DALAM BUAH MANGGIS

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA BAHAN ALAM DALAM BUAH MANGGIS
Isolasi dan identifikasi berbagai senyawa bahan alam dalam buah manggis sudah banyak dilakukan. Pada tahun 2007, telah dilakukan isolasi dari 6 senyawa dari golongan xanton menggunakan HPLC (High Performance Liquid Chromatography) fasa terbalik dengan detektor PDA (Photodiode Detector Array). Enam senyawa tersebut adalah 3-isomangostin, 8-desoxygartanin, gartanin, α-mangostin, 9-hydroxycalabaxanthone dan β-mangostin. Kemudian identifikasi dilakukan dengan melihat spektrum dari UV, melihat retention time dari HPLC dan setiap puncaknya dikonfirmasi dengan ESI (Electrospray System Ionization). (Ji, 2007)
Pada tahun yang sama, di Indonesia juga sudah dilakukan isolasi senyawa golongan xanton yang berasal dari kulit buah manggis. Proses isolasi didahului oleh proses maserasi menggunakan pelarut metanol-air. Selanjutnya isolasi dilakukan dengan kromatografi kolom menggunakan eluen n-heksana: etil asetat (7:3). Kemudian senyawa xanthone di identifikasi menggunakan UV spektrofotometer dan GC-MS untuk melihat spektrum dan Berat Molekulnya. (Pradipta, 2007)
Kemudian pothitirat juga telah melakukan penelitian terhadap senyawa dari kulit buah manggis dari tahun 2008 sampai 2009. Alat yang digunakan adalah  UV spektrofotometer, TLC- densitometric, dan HPLC fasa terbalik dengan detektor UV. Pothitirat melakukan ekstraksi terhadap kulit buah manggis menggunakan metoda sokletasi. Kemudian kadar mangostin total dilihat dengan UV spektrofotometer. Dan kadar α-mangostin dilihat dengan TLC- densitometric dan HPLC. selanjutnya senyawa α-mangostin diidentifikasi dengan TLC biasa dan UV spektrofotometer (Pothitirat, 2008&2009).
           Terakhir pada tahun 2012 telah dilakukan isolasi terhadap senyawa dari kulit bauh manggis yang berkhasiat sebagai UV protektor. Senyawa ini adalah α-mangostin. Pertama-tama kulit buah manggis di ekstraksi dengan metoda sokletasi. Kemudian isolasi dilakukan dengan metoda kromatografi kolom dengan fasa gerak n-heksan : etil asetat (9:1). Lalu senyawa α-mangostin di identifikasi dengan melihat nilai Rf melalui KLT biasa, melihat titik didih dengan Melting Point, dan melihat spektrum dari α-mangostin dengan UV spektrofotometer dan FT-IR spektrometer.

No comments:

Post a Comment