Brucea sumatrana
Nama latin:
Brucea
javanica (L.) Merr. (Manurung, 2007).
Family:
Simaroubaceae
(Manurung, 2007).
Sinonim:
amarissima Desv., B. gracilis
DC., B. sumatrana Roxb., Gonus amarissima Lour., Lussa
amarissima O. Ktze., Rhus javanica L. (Manurung, 2007).
Gambar 1. Brucea sumatrana
(Bawm,
2010)
Nama
daerah:
Biji makassar, bulah Makassar, kwalot, dadih-dadih, tambar sipago, t. sipogu, t. bui, malur, sikalur,
belur (Sumatera), kendung peucang, ki padesa, kuwalot, trawalot, walot (Sunda),
kwalot (Jawa), tambara marica (Makasar) dan nagas (Ambon) (Manurung, 2007; Utami, 2008)
Nama
asing:
Java brucea, k'u-shen-tzu, kho sam, ko-sam, kusheng-
tzu, nha dàm tùr, raat cha dat, raat dat, ratchadat, sàu dau rùng, xoan rùng,
ya tan tzu, ya-dan-zi, yadãnzi (Manurung, 2007).
Morfologi
Buah makasar merupakan perdu
tegak, menahun, tinggi 1-2,5 m, berambut halus warna kuning. Daunnya berupa
daun majemuk menyirip ganjil, jumlah anak daun 5-13, bertangkai, letak
berhadapan. Helaian anak daun berbentuk lanset memanjang, ujung meruncing,
pangkal berbentuk baji, tepi bergerigi kasar, permukaan atas berwarna hijau,
permukaan bawah berwarna hijau muda, panjang 5-10 cm, lebar 2-4 cm. Bunga
majemuk berkumpul dalam rangkaian berupa malai padat yang keluar dari ketiak
daun, warna ungu kehijauan. Mahkota
memiliki 5 daun mahkota, bentuk memanjang, tumpul, berambut jarang, sepanjang
tepi berkelenjar, berwarna hijau ungu. Benang sari sebanyak daun mahkota,
kepala sari tidak ada pada bunga betina. Putik pada bunga jantan rudimenter,
bertaju 4, pada bunga yang berkelamin 2 atau bunga betina bakal buah dan tangkai
putik 4, lepas, tonjolan penebalan dasar bunga jelas. Buahnya buah batu berbentuk bulat telur, panjang sekitar 8 mm,
jika sudah masak berwarna hitam. Bijinya bulat, berwarna putih. Di Indonesia,
buahnya disebut biji makasar (Manurung, 2007; Annaria, 2010).
Habitat
dan distribusi
Tumbuh ini dapat sampai ketinggian
500 mdpl, pada iklim basah maupun kering. Biasanya terdapat pada belukar, di tepi sungai, hutan jati,
hutan sekunder muda, dan sebagai tanaman pagar. B. javanica ini berasal dari
Ethiopia, terdistribusi dari Sri Langka dan India menuju Indo-Cina, Cina
Selatan, Taiwan, Thailand, Malesia sampai Australia Utara. Di Kalimantan Tengah
dan Sulawesi Selatan diinformasikan bahwa keberadaan di alam tumbuhan B.
javanica sangat sukar ditemukan, walaupun menurut pustaka dan koleksi
herbarium di lokasi tersebut pernah ditemukan. Di beberapa daerah Jabotabek,
tanaman B. Javanica hanya
ditemukam di kebun-kebun obat yang merupakan bagian koleksi tumbuhan obat dan
sebagai bahan baku obat herbal di beberapa idustri jamu dan obat tradisional
seperti P.T Marthino Berto dan Yayasan Pengembangan Tanaman Obat Karyasari (Utami
2008; Annaria, 2010).
Kandungan kimia
Alkaloid brucamarine,
yatanine, glikosida, brucealin, yatanoside A dan B, kosamin, fenol, brucenol,
asam bruseolat. Daging buahnya mengandung minyak lemak, asam oleat, asam
linoleat, asam stearat, dan palmitat.buah dan daunnya mengandung saponin dan
tannin, Bijinya
mengandung brusatol dan bruceine A, B, C, E, F, G, H. Daging buahnya mengandung
minyak lemak, asam oleat, asam, linoleat, asam stearat, dan asam palmitoleat.
Buah dan daunnya mengandung tannin (Manurung, 2007; Rahayu
et al, 2009)
Ø Secara tradisional dapat digunakan sebagai obat batuk, disentri;
amuba; rematik; dan demam; malaria; diare kronis akibat
terinfeksi Trichomonas sp.; keputihan; wasir (hemoroid); cacingan
(nematoda, taenia); papiloma di pangkal tenggorokan (laring), pita
suara, liang telinga luar, dan gusi; kanker pada kerongkongan (esofagus),
lambung, rektum, paru-paru, leher rahim (serviks), dan kulit. Akar digunakan
untuk pengobatan malaria, demam dan keracunan makanan. Dan daun digunakan untuk
mengobati sakit pinggang (Manurung, 2007; Rahayu et al, 2009; Siregar, 2009; Sayekti & Widiyantoro, 2009).
Ø Cara
penggunaan (Annaria, 2010):
·
Untuk
obat yang diminum, giling 1,5-2 g isi buah makasar (kira-kira 10-15 biji)
sampai halus, lalu masukkan kedalam kapsul. Ramuan ini diminum setelah makan.
Lakukan 2-3 kali sehari.
·
Pemakaian
luar digunakan untuk menyembuhkan penyakit kutil dan mata ikan di kaki.
Pemakaian ramuan ini harus hati-hati agar tidak mengenai kulit normal di
sekitarnya. Daun buah makasar yang digiling halus dapat digunakan untuk
mengompres bagian tubuh yang bengkak, akibat terbentur atau terpukul (memar)
benda keras. Selain dapat menyembuhkan penyakit, ramuan ini dapat digunakan
untuk mengusir belalang.
·
Contoh
Pemakaian Disentri Amuba
Giling 10-15 buah makassar sampai
halus, lalu masukkan ke dalam kapsul. Minum ramuan ini sekaligus setelah makan.
Lakukan 3 kali sehari selama 7-10 hari.
·
Disentri,
Air kemih, Tinja berdarah karena panas Giling 25 buah makasar sampai halus
(makzimal 50 buah), lalu masukkan kedalam kapsul. Minum ramuan ini sekaligus
dengan larutan air gula batu.
·
Malaria
Ambil isi buah makasar kira-kira 10 buah, lalu giling sampai halus. Masukkan ke dalam kapsul, lalu minum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari selama 3 hari. Selanjutnya dosis dikurangi setengahnya dan minum dalam 5 hari.
Cuci 15-20 g akar buah makasar, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam tiga gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum air saringannya siap untuk diminum. Lakukan sehari dua kali, masing-masing 1/2 gelas.
Ambil isi buah makasar kira-kira 10 buah, lalu giling sampai halus. Masukkan ke dalam kapsul, lalu minum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari selama 3 hari. Selanjutnya dosis dikurangi setengahnya dan minum dalam 5 hari.
Cuci 15-20 g akar buah makasar, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam tiga gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum air saringannya siap untuk diminum. Lakukan sehari dua kali, masing-masing 1/2 gelas.
·
Wasir
Giling 7 buah makasar sampai halus. Masukkan ke dalam kapsul, minum sekaligus.
Giling 7 buah makasar sampai halus. Masukkan ke dalam kapsul, minum sekaligus.
·
Keputihan
Masukkan 20 buah makasar ke dalam periuk tanah atau panci email. Tambahkan 400 cc airbersih, lalu rebus sampai tersisa 100 cc. Setelah dingin ramuan ini dapat digunakan untuk mencuci liang senggama (vagina). Caranya semprotkan air rebusan tadi menggunakan penyemprot (sprayer). Ramuan yang dipakai untuk setiap kali pemakaian 20-40 cc. Jika keputihanya ringan, penyemprotan cukup dilakukan sekali saja. Namun jika keputihanya berat, perlu diulang selama 2-3 hari.
Masukkan 20 buah makasar ke dalam periuk tanah atau panci email. Tambahkan 400 cc airbersih, lalu rebus sampai tersisa 100 cc. Setelah dingin ramuan ini dapat digunakan untuk mencuci liang senggama (vagina). Caranya semprotkan air rebusan tadi menggunakan penyemprot (sprayer). Ramuan yang dipakai untuk setiap kali pemakaian 20-40 cc. Jika keputihanya ringan, penyemprotan cukup dilakukan sekali saja. Namun jika keputihanya berat, perlu diulang selama 2-3 hari.
·
Catatan
Jangan menggunakan dosis secara berlebihan. Jika diminum, buah makasar dapat menstimulir saluran pencernaan danmenimbulkan gejala keracunan. Hal tersebut disebabkan oleh zat glikosida kosamine yang terkandung didalamnya. Dalam dosis kecil, buah makasar berkhasiat sebagai pencahar, memperlancar pengeluaran empedu ke usus (kolagoga), mencegah pembekuan darah dan memberantas cacing usus, sebaliknya pada dosis besar dapat menyebabkan keracunan akut. Tanda-tandanya ditunjukkan dengan lambatnya proses pernapasan, tungkai lumpuh, muntah, diare dan koma yang akhirnya bisa menimbulkan kematian. Jika keracunan kronis terjadi dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.
Jangan menggunakan dosis secara berlebihan. Jika diminum, buah makasar dapat menstimulir saluran pencernaan danmenimbulkan gejala keracunan. Hal tersebut disebabkan oleh zat glikosida kosamine yang terkandung didalamnya. Dalam dosis kecil, buah makasar berkhasiat sebagai pencahar, memperlancar pengeluaran empedu ke usus (kolagoga), mencegah pembekuan darah dan memberantas cacing usus, sebaliknya pada dosis besar dapat menyebabkan keracunan akut. Tanda-tandanya ditunjukkan dengan lambatnya proses pernapasan, tungkai lumpuh, muntah, diare dan koma yang akhirnya bisa menimbulkan kematian. Jika keracunan kronis terjadi dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.
·
Ibu
hamil dan anak-anak dilarang minum ramuan tumbuhan obat buah makasar. Selain
itu, buah makasar dikontraindikasikan pada penderita perdarahan saluran
pencernaan, gastritis, penyakit hati dan penyakit ginjal berat.
·
Di
luar negeri, ramuan obat ini sudah dibuat dalam bentuk kapsul, obat cair dan
obat suntik. Ramuan ini dapat digunakanuntuk mengobati penyakit kanker.
Pengobatannya dilakukan dengan meminum cairan emulsi, menggunakan injeksi atau
menggunakan cairan emulsi yang dilarutkan ke dalam cairan infus. Pada kanker
serviks dan payudara, biasanya diberikan injeksi lokal, sedangkan pada tumor
saluran cerna dan paru-paru diberikan injeksi intramuskuler. Buah makasar merupakan
antiseptik kuat dan amuba, mikro organisme penyebab malaria, parasit di rongga
usus dan mikroorganisme penyebab infeksi di liang senggama (vagina)
Bioaktivitas
1. Sebagai
insektisida (Syahputra Edi, 2008; Lina et
al, 2009)
Ø Ekstraksi menggunakan etanol dengan metode maserasi. Hasil
pengujian menunjukkan bahwa ekstrak buah B. Javanica memiliki pengaruh
letal yang kuat terhadap larva C. pavonana dengan LC 0,12%. Ekstrak pada
kisaran konsentrasi 0,06 - 0,25% menghambat makan dan menurunkan laju
pertumbuhan larva C. Pavonana, masing-masing sebesar 91,8 - 97,2% dan
28,8 - 72,8%. Pada kisaran konsentrasi ekstrak 0,12 – 3,0% menghambat peneluran
imago C. pavonana sebesar 68,2 - 96,5%. Keseluruhan bioaktivitas
tersebut menambah keefektifan ekstrak buah B. javanica sebagai
insektisida botani.
Ø Ekstrak methanol buah B. javanica lebih aktif dibandingkan
dengan ekstrak daun dan ranting. Fraksi ekstrak methanol buah B. javanica aktif
melawan larva P. xylostella dengan LC50 0,31% dan 0,54%
2. Sebagai
antikanker (sitotoksik)
Terdapat
beberapa penelitian tentang aktivitas brusea sebagai antikanker dan anti tumor
yaitu:
Ø Aktivitas
sitotoksik (Yuliawati & lestantio, 2004; Ginanjar
& Sutiningsih, 2004)
Bahan:
Ekstrak methanol buah makasar dan
buah ubi rambat
Hasil:
Dari penelitian ini dapat diketahui
bahwa ekstrak metanol buah makasar (Bjavanica L Merr) dan ubi rambat (1.
batatas L) memiliki sifat sitotoksik terhadap sel Hela yang ditunjukkan dengan
nilai LC50 sebesar 17,83 ug/ml dan 25,71 ug/ml. Aktivitas sitotoksik ekstrak
metanol buah makasar (Bjavanica L Merr) terhadap sel Hela lebih balk dibanding
ekstrak metanol ubi rambat batatas L). Perin dilakukan penelitian lebih lanjut
terhadap senyawa aktif yang terdapat dalam ekstrak metanol ubi rambat (Ipomea
batatas L) dan buah makasar (Brucea javanica L Merr ) yang berfungsi sebaeai
antikanker.
Ø Antitumor
(Mangunsong, 2009; Dholwani et al,
2008)
Bahan:
Bahan utama
biji Brucea javanica diperoleh dari wilayah perkebunan
Sragen, Jawa tengah. Sampel dimaserasi dengan methanol
dan didapat senyawa murni brusatol analog.
Hasil:
senyawa
brusatol analog yang mana menurut hasil analisis LC-MS diduga kuat
merupakan senyawa kuasinoid, dengan jumlah atom karbon
23- 26. Memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel HeLa dengan nilai IC50
<50 ug/mL yang setara dengan dosis 1,25
ug/mL doksorubisin sebagai antitumor.
Ø Sitotoksik terhadap sel kanker payudara (Wardoyo,
2010; Andriyani & Udin 2010)
Ekstrak
etanol Brucea javanica menunjukkan adanya bioaktivitas antikanker payudara yang
ditunjukkan dengan IC50 = 2,69 g/mL terhadap sel kanker payudara
T47D.
3. Antibakteri
(Rahayu, dkk; 2009)
Sampel dan bahan kimia: sampel
diambil dari daerah Tawangma kabupaten karanganyar. Bahan kimia yang digunakan
adalah etanol 70%, HCl, FeCl3. Media yang digunakan adalah Mueller Hinton Agar
(MHA), brain Heart Infusion (BHI), Salmonella-Shigella Agar (SSA), Sulfida
Indol Motilitas (SIM), kliger iron agar (KIA), lysine iron agar (LIA), dan
sitrat. Bakteri uji yang digunakan adalah Shigella dysentri ATCC 9361 dari
laboratorium Mikrobiologi Farmasi, Universitas Setia Budi Surakarta. Terakhir
digunakan sampel ekstrak sokletasi dan ekstrak maserasi untuk pengujian.
Hasil
Pengujian :
Ekstrak
buah makasar dengan pelarut etanol 70% mempunyai aktivitas antibakteri terhadap
shigella dysentriae ATCC 9361. Daerah hambatan yang dihasilkan dari ekstrak
soklet lebih besar dibandingkan dengan daerah hambat yang dihasilkan oleh
ekstrak maserasi.
4.
Antinematoda
(Sayekti & Widiyantoro, 2009)
Bahan penelitian:
Tanaman
diperoleh dari hutan Taman Nasional Betung Karihun Kapuas Hulu dan Taman
Nasional Gunung Palung Ketapang, Kalimantan Barat.
Sampel: digunakan sampel ekstrak maserasi etanol 80%
Hasil:
Isolat F7.5 dengan titik leleh 187-1890C
diduga sebagai quassinoid. Pada kosentrasi 4,0%, sebagai anticacing isolat ini
mempunyai harga LC50 terendah yaitu 78 ppm yang berarti mempunyai
mempunyai aktivitas tertinggi.
5. Antiparasit
Ø Efektifitas
terhadap Plasmodium berghei (Praptiwi et al, 2007).
Bahan:
Kulit batang, daun dan
buah buah makasar (Brucea javanica) diperoleh dari Kebun Raya Bogor. Bagian-bagian
tumbuhan tersebut dipisahkan kemudian dibersihkan dari kotoran. Setelah bersih
bagian tumbuhan dicacah dan dikeringkan, selanjutnya digiling dan ditimbang.
Serbuk kering direndam dengan etanol selama 24 jam kemudian disaring. Filtrat yang ada ditampung. Hal ini
diulang sampai filtrat yang
tertampung menjadi jernih. Filtrat
dipekatkan dengan rotary evaporator menjadi ekstrak
Hasil:
1.
Ekstrak buah dan kulit
batang B. javanica mempunyai aktivitas menurunkan parasitemia pada mencit yang diinfeksi
P. berghei.
2.
Penurunan parasitemia
ekstrak buah 100 mg/kg BB adalah 87.5% 3.
3.
ED
ekstrak buah B.
javanica adalah 48.93 mg/kg BB
Ø Antimalaria:
Plasmodium berghei, Plasmodium falciparum, Plasmodium vinkei , Plasmodium yoelii yoelii (Muhammad & Samoylenko 2007)
6. Antiamoeba (Wright et al,
1988)
Bahan: 6 jenis fraksi ekstrak yaitu fraksi petroleum eter,
methanol, air, kloroform-air, kloroform, butanol
Hasil: brusein A memiliki efektifitas 3 kali lebih tingga sebagai
antiamuba dibandingkan dengan brusein B dan C yang setara dengan efektifitas
metronidazol.
7. Antidiabetes (Widowati et al,
1997; Shahida et al, 2009)
Penelitian dilakukan menggunakan senyawa brusein E dan brusein D.
hasilnya efek penurunan kadar gula darah senyawa-senyawa ini sebanding dengan
efek glibenklamid serta dapat meningkatkan sekresi insulin dalam tubuh.
8. Antiinflamasi
Bahan: senyawa murni bruceajavanin B, fraksi methanol dan etil
asetat, ekstrak methanol, dan fraksi methanol
Hasil:
Senyawa
bruceajavanin menunjukkan aktivitas antiinflamasi pada dosis 25 mg/ kgBB
terutama pada tikus udema yang diinduksi keragenan. Fraksi methanol dan etil
asetat pada dosis 250 mg/kgBB, 500 mg/kgBB, 750 mg/kgBB serta bruceajavanin B
25mg/kgBB menunjukkan aktivitas antiinflamasi pada tikus udema yang diinduksi
keragenan. Ekstrak dan fraksi methanol
pada dosis 250 mg/kgBB, 500 mg/kgBB, 750 mg/kgBB serta bruceajavanin B
25mg/kgBB menunjukkan aktivitas penghambatan prostaglandin pada tikus yang
diinduksi lipopolisakarida.
Senyawa Murni Hasil Isolasi
2. Isolasi senyawa analog brusatol (Mangunsong, 2009)
Telah dilakukan isolasi dari
biji buah makasar sebanyak 7 kg dengan cara maserasi dengan methanol. Kemudian
dilanjutkan dengan fraksinasi heksan dan diklorometan. Selanjutnya dimurnikan
dengan KLT dan Kolom menggunakan eluasi kombinasi etil asetat, toluene,
methanol dan kloroform. Sehingga diperoleh kristal amorf putih kekuningan. Dari
7 Kg bahan diperoleh kristal putih kekuningan sebanyak 750 miligram. Hasil yang
diperoleh adalah senyawa brusatol analog dan telah dilakukan pemeriksaan dan
analisisstrukturterhadap kristalnya .
4. Isolasi quassionoid menggunakan kromatografi kolom (Bawm, 2010)
Bahan:
Buah kering B. javanica didapatkan dari pasar tradisional Bandar
Jaya pada bulan April 2005. Tumbuhan diidentifikasi oleh Dr. Aris Winarso di
Lembaga Penelitian tanaman obat dan pusat pendidikan lampung, Indonesia.
Hasil:
Berhasil diisolasi 8 quassinoid
·
Lima fraksi
bruceine A melalui kristalisasi MeOH
·
Bruceantinol,
bruceine B, dan bruceine C melalui kristalisasi dari hexane-EtOH (9:1)
6. Isolasi bruceine D (Bawm, 2010)
Kesimpulan dan Saran
Ø Kesimpulan
1. Tanaman Brucea javanica
secara tradisional digunakan sebagai pengobatan pada penyakit malaria, disentri
amuba, diare kronis, keputihan, wasir, cacingan, reumatik, keracunan makanan,
dan untuk sakit pinggang.
2. Berdasarkan berbagai hasil penelitian diketahui bahwa tanaman Brusea javanica, baik ekstrak maupun
senyawa murni memiliki bioaktivitas sebagai insektisida, sitotoksik, antibakteri,
anti amuba, antiparasit, dan antidiabetes
3. Telah dilakukan berbagai penelitian yang bertujuan untuk
menngetahui dan mendapatkan senyawa murni hasil isolasi
Ø Saran
1.
Sebaiknya perlu dilakukan
standardisasi tanaman, ekstrak, dan senyawa murni Brucea javanica sebagai
jaminan kualitas terhadap penggunaannya di masyarakat
2.
Sebaiknya penelitian ini
dilanjutkan ketahap pengujian klinis agar dapat digunakan secara klinis sebagai
pengobatan modern
Daftar
Pustaka
Annaria, 2010. Identifikasi Senyawa Organik
Bahan Alam pada Daun Melur (Brucea javanica (L.) Mess). Penelitian
Andriyani
& Udin, 2010. Study Potensi Ekstrak
Brucea javanica sebagai Bioaktif Antikanker Payudara terhadap Sel T47D.
JKTI, Vol. 12 (1).
Bawm
saw, 2010, Studies on Antitrypanosomal
Activity of Medicinal Plants, Laboratory of Patofisiologi, Departement of
Diasease control Graduate School of Veteritary Medicine, Hokkaido
University, Japan
Chen,
1971. Structural Studies on Bitter
Principle From Brucea Sumatrana. J.Chines Chem Soc, 18, 223-229.
Dholwani
et all, 2008. A review on Plant-derived Natural Products and their Analogs with
Anti-tumor Activity, Indian J Pharmacol, Vol 40
Lina, Arneti, Prijono, dadang 2009. Potensi
Insektisida Melur (Brucea javanica
L. Merr) dalam Mengendalikan Hama Kubis Crocidolomia
pavonana (F.) (Lepidoptera: Crambidae) dan Plutella xylostella (L.)
(Lepidoptera: Yponomeutidae). Jurnal
natur Indonesia 12 (2).
Gillin
et all, 1982, Bruseatin, a Potent Amoebicide from a Plant,
Brucea Antidysenterica, Antimicrobial Agent and Chemotherapy, p 342-345
Ginanjar & Sutiningsih, 2004. Pengaruh Ekstak Metanol Buah Makasar (Brucea Javanica
[L.] Merr.) dan Ubi kayu (Ipomea batatas L) terhadap Perubahan Ekspresi Gen p53
Sel Hela. Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang
Mangunsong,
2009. Semisintesis Senyawa Brusatol Hasil
Isolasi dari Ekstrak Metanol Buah Makasar Brucea javanica L. (Merr) sebagai
Antitumor. Laporan akhir kegiatan penelitian hibah mahasiswa program
doctor, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Manurung, 2007, Pengaruh Auksin (2,4-D) dan Sitokinin (BAP) dalam Kultur in vitro Buah
Makasar (Brucea Javanica [L.] Merr.),
Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas
Kehutanan, Institut Pertanian Bogor
Muhammad
& Samoylenko, 2007, Antimalaria
Quassinoids: Past, Present and Future,
The university of Missisipi, NCNPR, Research Intitute of Pharmaceutucal
Sciences School of Pharmacy University MS 38677, USA
Oneill
J, 1986. Plant as Sources of Antimalaria
Drugs: Invitro Antimalaria Activities of Some Quassinoid. Antimicroba agent
& Chemoterapy, p. 101-104, Vol. 30 (1).
Praptiwi
et all, 2007, Uji Efektivitas Etanol Buah Makasar (Brucea Javanica [L.] Merr.)
Terhadap Plasmodium berghei Secara In vivo pada mencit, Puslit Biologi
Botani-LIPI, Bogor
Rahayu
et all, 2009, Uji aktivitas Antibakteri Ekstrak Soxhletasi dan Maserasi Buah Makasar
(Brucea Javanica [L.] Merr.) Terhadap Bakteri Shigella Dysteriae ATCC 9361
secara in vitro, Biomedik, Vol 2 No. 1
Sayekti
& Widiyantoro, 2009. Aktivitas
Anticacing Senyawa Bioaktif dari Buah Makasar (Brucea javanica L. (Merr))
terhadap Ascaris lumbricoides. Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura.
Shahida,
Woong, Choo 2008. Hypoglycemic effect of quassinoids from Brucea javanica (L.) Merr
(Simaroubaceae) seeds.
Syahputra,
2008, Bioaktivitas Sediaan Buah Brucea
Javanica Sebagai Insektisida Nabati untuk Serangga hama Pertanian, Bidang
Minat Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura
Utami,
2008, Fekunditas Brucea Javanica [L.] Merr. di Kawasan Wisata Ilmiah Cimanggun,
Bogor, Majalah Obat Tradisional, Vol. 13, No. 45
Wardoyo,
2010. Kajian Senyawa Bioaktif Brucea
javanica (L.) Merr: Identifikasi Struktur Senyawa Toksik terhadap Sel Kanker
Payudara T47D. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Gadjah Mada.
Wagih, Alam, Wiryowidagdo, Attia.2008. Improved production of the indole
alkaloid canthin-6-one from cell suspension culture of Brucea javanica (L.)
Merr. Indian
Journal Of science and Technology Vol. 1 (7)
Wardoyo, Widiyantoro, kusharyanti,
Silalahi 2009. Efek Penghambatan Sedian
Buah Makasar (Brucea javanica L. Merr) Terhadap Pembentukan Prostaglandin
Tikus. Jurnal Penelitian Universitas Tanjungpura Vol. XVI (4).
Widowati
et all, 1997, Tanaman Obat untuk Diabetes mellitus, Cermin Dunia Kedokteran No.
116
Wright
et all, 1988, Use of Microdilution To Assess In vitro Antiamoebic Activities of
Brucea Javanica fruits, Simarouba amara stem, and a Number of Quassinoids, Antimicrobial Agents and Chemotherapy, p 1725-1729
Yuliawati
& lestantio, 2004, Uji Sitotoksik in
vitro Ekstak Metanol Buah Makasar (Brucea Javanica [L.] Merr.) dan Ubi kayu
(Ipomea batatas L) terhadap Sel Hela, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Diponegoro, Semarang
No comments:
Post a Comment